Apa yang dikerjakan selama ini oleh Gubernur Sumsel Alex Noerdin? Jalan dimana-mana masih banyak yang rusak, salah satunya yang terparah jalan lingkar di Kota Prabumulih. Bukan hanya jalan, belakangan yang banyak dikeluhkan oleh warga Sumsel adalah turunnya harga karet. Padahal karet menjadi salah satu sumber penghasilan dari banyak warga disana.
Salah satu daerah yang merasakan dampak dari turunnya harga karet adalah para petani di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Para petani karet disana dibuat lesu akibat tidak adanya perhatian pemerintah terhadap harga hasil pertanian di daerahnya.
Sungguh wajar mereka mengeluh, bayangkan saat ini harga karet bulanan jatuh di harga 8000/kg. Sementara harga karet mingguan berkisar Rp 6500-6800 perkilogram. Padahal menurut petani karet di Kecamatan Lubukraja, harga karet sempat naik berkisar Rp 9.300/ kg untuk karet bulanan, sebelum nya Rp 9.600/Kg nya atau turun Rp 300/kg.
Mereka pun meminta pemerintah setempat agar memperhatikan nilai jual dari hasil pertaniannya tersebut. Para petani mengharapkan harga karet bisa naik dan stabil diharga Rp 10.000/kg nya. Harga itu, diyakini oleh petani bisa berdampak baik dan mendongkrak perekonomiannya.
Kondisi yang dialami para petani di Kabupaten UKU tersebut jelas menjadi catatan buruk bagi  Alex Noerdin selama menjadi Gubernur Sumsel. Karena sampai  kedudukannya sebagai gubernur hampir selesai, belum bisa mensejahterakan warganya, khususnya para petani.Â
Kini menjelang Pilkada 2018, Alex Noerdin mengajukan anaknya Dodi Reza Alex untuk maju di Pilgub Sumsel. Pertanyaannya, mungkinkah Dodi bisa melakukan apa yang tidak bisa ayahnya lakukan? Dilihat dari rekam jejakanya, baik selama menjadi anggota DPR RI maupun Bupati Musi Banyuasin, Dodi bukanlah sosok yang terlalu peduli terhadap kondisi petani sebagaimana bapaknya. So, Dodi tak akan jauh berbeda dengan bapaknya, yang terus membiarkan petani tertunduk lesu.Â