Mohon tunggu...
Alamsyah Nur
Alamsyah Nur Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Dinasti Ancam Demokrasi di Sumatera Selatan

21 Oktober 2017   16:38 Diperbarui: 21 Oktober 2017   22:58 2393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dok.pribadi

Munculnya nama Dodi Reza Alex dalam pusaran Pilkada Sumatra Selatan 2018 jelas bukan sesuatu yang mengejutkan. Pasalnya, ia merupakan anak kandung dari Gubenur Sumsel saat ini, Alex Noerdin. Mengingat pada Pilkada 2018 mendatang, Alex Noerdin, gubernur yang selama dua periode terakhir memimpin Sumsel tidak bisa mencalonkan kembali, maka wajar Dodi Reza Alex muncul dalam daftar kandidat Pilgub Sumsel 2018.

Jika pada pendaftaran calon Gubernur Sumsel nanti, Dodi Reza Alex benar-benar maju, maka ini merupakan kabar buruk bagi demokrasi di Sumsel. Dikatakan kabar buruk, karena politik dinasti sedang mengancam Provinsi Sumsel. Sebagaimana diketahui, dimana-mana politik dinasti cendrung mengabaikan check and balance dalam membangun pemerintahan, karena itu cendrung melahirkan praktik korupsi.

Merujuk pada aturan yang berlaku, memang tidak ada larangan seorang anak gubernur maju menjadi calon gubernur, tapi secara politik hal itu sangat menghawatirkan. Karena sebagai petahana, Alex Noerdin dipastikan akan menggunakan sumber daya kekuasaan yang selama dua periode ini dibangun untuk memenangkan anaknya. Hal itu dilakukan karena bagaimanapun Alex Noerdin tak ingin akses sumber daya politik dan ekonomi yang selama ini dibangun jatuh begitu saja, karena itu ia akan berupaya sebisa mungkin mempertahankan kekuasaannya lewat anaknya tersebut.

Pola-pola seperti itulah yang menghawatirkan dari politik dinasti, karena itu tak heran jika politik dinasti seringkali melahirkan praktik korupsi. Karena politik dinasti akan melakukan segala cara untuk mempertahannya kekuasaan, demi mempertahankan dan memperkuat akses sumber daya ekonominya.

Selain itu, posisi Dodi Reza Alex pun saat ini baru beberapa bulan dilantik menjadi Bupati Banyuasin. Lagi-lagi secara aturan memang tidak ada larangan bagi kepala daerah terpilih walikota maupun bupati menjadi calon gubernur. Tapi secara etika politik hal itu sungguh melukai hati masyarakat Banyuasin. 

Tanggal 22 Mei 2017 yang lalu ia disahkan menjadi Bupati Banyuasin untuk menuntaskan janji-janji politiknya. Tapi sebelum menyelesaikan janji-janjinya tersebut, ia justru berhasrat untuk mendapat kekuasaan yang lebih tinggi lagi. Disitulah mengapa bila Dodi Reza Alex benar-benar maju menjadi calon Gubernur Sumsel akan banyak warga yang terluka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun