Pada suatu pagi ,pada  rapat di sebuah kantor, seorang Direktur sebuah Perusahaan bercerita kepada beberapa bawahannya ---  masing -masing ada yang menjabat sebagai Manajer Umum / Administrasi dan Teknik,serta supervisor pada bagian Keuangan,Umum,Personalia,Akuntansi.
Cerita itu tentu saja pada saat selingan rapat,ketika rapat sudah berlangsung sekitar satu setengah jam.
"Tadi malam Ibu ---begitu Sang Direktur menyebut isterinya---marah-marah kepada saya. Â
Masalahnya  ,tiba-tiba saja Emi menelpon saya. Saya lihat di  layar Hp ,Emi yang telpon.
Lalu saya sambut ,'kenapa Mi?' Kata saya.Â
Setelah sempat beberapa kali saya menyebut nama Emi  pada saat telponan dengannya,baru saya sadar ternyata  disamping  ada Ibu .
Agar Ibu tidak curiga bila bangun nanti, maka Saya pun buru-buru merubah penyebutan nama lawan bicara saya . Yang tadinya Emi , saya menyebutnya dalam telpon. Kemudian  buru-buru saya ganti menjadi  Agung.
'Agung !....Kenapa ,Gung?' Saya sebut nama Agung ,seraya menanyanya dengan suara keras.
'lho,kenapa namanya berubah? Besok pagi saya labrak Emi ke rumahnya. Malam malam telpon suami orang.'Ucap Ibu  emosi.
Walaupun Ibu sudah tahu saya pacaran,tapi tidak pernah se emosi tadi malam. Karena telponnya malam-malam itulah yang membuat emosinya memuncak .Tidak seperti  biasanya.
'Jangan Ma! Nanti saya pulang ke Jawa ,biar saja Perusahaan tidak ada yang mengurusnya.Saya malu bila Mama melabraknya.'Begitu kata saya kepada Ibu.
