Hasbul yang masih duduk di kelas 6 SD ini, tidak dapat menyembunyikan rasa senangnya, setelah dia membuka raport kenaikan kelas yang  baru dibagikan oleh wali kelasnya.Â
Bagaimana tidak senang, nilai raport yang dimilikinya , menurutnya rangkingnya sangat tinggi bila dibandingkan dengan teman laki-lakinya yang lain. Karena dia pun sempat melihat isi raport mereka dan membandingkannya dengan milikinya, nilai raportnyalah yang memiliki rangking tertinggi.
Setelah selesai pembagian raport oleh pihak Sekolah,Hasbul pun pulang ke rumah.
"Ma, rangking raport Hasbul naik dari tahun yang lalu!" Kata Hasbul memberi tahu Ibunya ,setengah berteriak  dan perasaan gembiranya.
"Alhamdulillah,rangking raport anakku naik." Timpal Ibunya Hasbul yang juga dengan rasa  gembiranya.
Ibunya pun mengambil Raport yang masih ditangan Hasbul,karena penasaran ingin melihat nilai dan rangkingnya.
"Lho,ranking 20 dibilang naik.!" Tanya Ibunya dengan keherannya kepada Hasbul.
"Iya naik,kemaren kan cuma rangking 10.Berarti naik 10."Balas Hasbul
"Ini bukannya naik,Bul.. tapi turun. Ranking 20 dari 20 murid di kelas ,ini namanya nomor buncit!"Jelas Ibunya Hasbul dengan sedikit jengkel bercampur geli.
Hasbul ..hasbul.. Â Tapi guru-guru pun perlu memberi penjelasan berkenaan dengan ranking ,agar tidak ada lagi Hasbul Hasbul berikutnya.