Mohon tunggu...
Ahmad Fauzan Alamsyah
Ahmad Fauzan Alamsyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Seorang mahasiswa Universitas Diponegoro yang memiliki minat dalam bidang teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Undip Membuat Buku Profil Rawan Banjir Dalam Upaya Wujudkan SDGs

13 Agustus 2022   11:34 Diperbarui: 13 Agustus 2022   11:45 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bencana banjir di lingkungan permukiman. Foto: Dok. Anissa M.S.

Ciwaduk, Cilegon (13/08/2022) - Dewasa ini, sering kali kita mendengar istilah Sustainable Developement Goals atau SDGs dari berbagai media, baik media massa, media sosial, hingga di dalam naskah-naskah akademis. Lalu, apasih SDGs itu? SDGs atau dalam Bahasa Indonesia disebut Tujuan Perkembangan Berkelanjutan merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs disusun menjadi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada Tahun 2030. Salah satu dari banyaknya tujuan atau goals di SDGs adalah tujuan ke-11, yakni Sustainable Cities and Communities atau Kota dan Komunitas Yang Berkelanjutan.

Untuk mampu mencapai predikat sebuah kota yang berkelanjutan, tentu sebuah kota harus memiliki resiliensi terhadap hal-hal yang dianggap mampu membahayakan keberadaan sebuah kota, diantaranya adalah bencana alam. Bencana alam sendiri - meski merupakan sebuah kehendak dari alam - bukan merupakan sesuatu yang tidak bisa diminimalisir atau bahkan dihindari oleh manusia. Jawabannya adalah melalui perencanaan mitigasi bencana. Mitigasi bencana sendiri memiliki arti sebagai serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (Pasal 1 Ayat 6 PP No. 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana). Dalam melakukan perencanaan mitigasi bencana sendiri, tentu dibutuhkan data-data pendukung yang tepat agar rencana yang dihasilkan nantinya dapat efektid dan efisien.

Perencanaan mitigasi bencana harus dilaksanakan di seluruh Indonesia, mengingat wilayah di Indonesia yang rawan akan berbagai bencana alam, tidak terkecuali Kelurahan Ciwaduk. Kelurahan yang bertempat di Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, Provinsi Banten ini juga dihantui oleh bencana alam, salah satunya adalah bencana banjir. Menurut hasil wawancara yang dilakukan dengan salah sastu staff di Kelurahan Ciwaduk, hampir setiap tahunnya banjir selalu hadir di tengah-tengah kehidupan masyarkat, khususnya ketika musim penghujan tiba. Hal tersebut tentu sangat meresahkan bagi warga, karena kehadiran banjir dapat merugikan baik secara materil maupun moril. Perlunya intervensi pemerintah dalam hal ini pembuatan rencana mitigasi bencana banjir dinilai sangat dibutuhkan oleh warga. Akan tetapi, ketidaktersediaan data dinilai menjadi sebuah hambatan untuk melaksanakan hal tersebut. Oleh karena itu, Ahmad Fauzan Alamsyah, mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro yang tergabung ke dalam Tim KKN II Undip Periode 2021-2022, melakukan analisis mengenai kerentanan banjir di Kelurahan Ciwaduk berbasis spasial.

Penyerahan Buku Profil Kerawanan Banjir Kelurahan Ciwaduk kepada pihak kelurahan. Selasa (9/8/2022). Foto: Dokumen Pribadi
Penyerahan Buku Profil Kerawanan Banjir Kelurahan Ciwaduk kepada pihak kelurahan. Selasa (9/8/2022). Foto: Dokumen Pribadi

Analisis dilakukan dengan menggunakan sistem informasi geografis untuk mengolah data-data fisik alam dan penggunaan lahan di Kelurahan Ciwaduk yang kemudian akan menghasilkan Peta Kerentanan Banjir Kelurahan Ciwaduk. Peta tersebut kemudian disusun ke dalam sebuah buku profil bersama dengan data-data sebelumnya untuk memudahkan pembaca untuk menyerap informasinya. Buku Profil Kerawanan Banjir Kelurahan Ciwaduk tersebut kemudian diserahkan kepada Pemerintah Kelurahan Ciwaduk pada Selasa 9 Agustus 2022 dan mendapatkan respon yang sangat baik dari pihak Kelurahan Ciwaduk.

Penyerahan Poster Kerawanan Banjir Kelurahan Ciwaduk kepada pihak kelurahan. Selasa (9/8/2022). Foto: Dokumen Pribadi
Penyerahan Poster Kerawanan Banjir Kelurahan Ciwaduk kepada pihak kelurahan. Selasa (9/8/2022). Foto: Dokumen Pribadi

Selain itu, peta tersebut juga dituangkan dalam bentuk poster yang kemudian akan dipasang di Kantor Kelurahan Ciwaduk sebagai media informasi bagi warga mengenai bahaya banjir di Kelurahan Ciwaduk.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun