Mohon tunggu...
Syariful Alam
Syariful Alam Mohon Tunggu... lainnya -

Hidup Adalah Perjuangan, Pengorbanan, Pengabdian dan Pelayanan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

NKRI Harga Mati, Mari Perkokoh Keagamaan Kita dan Politik Damai

19 November 2016   19:51 Diperbarui: 19 November 2016   19:55 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan arahan kepada masyarakat untuk berpikir positif, jernih dan mengedepankan keamanan dan ketertiban di Indonesia. Bilamana kita melihat kasus penistaan agama yang melibatkan Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki T. Purnama alias Ahok berimbas pada maraknya aksi demontrasi.

Apalagi dengan demontrasi yang dilakukan massa umat Islam lebih dari ratusan ribu yang ikut aksi 4 November 2016 lalu.

Menhan Ryamizard beberapa waktu lalu mengingatkan kita untuk mengedepankan pendekatan silaturahmi dan keagamaan. Menhan pun mengimbau agar Ormas Islam, dan tokoh keagamaan untuk tidak mencampur adukkan antara agama dan politik. Namun bilamana aksi 4 November tersebut tidak bermuatan politik tentunya bisa kita pahami.

Dijelaskan Menhan Ryamizard, agama adalah hal yang benar dan secara mutlak berasal dari Tuhan, Allah SWT. Sedangkan politik, merupakan persepsi, asumsi dan juga kepentingan. Meskipun kita mengetahui politik ada yang benar, dan ada pula yang tidak benar. Namun yang penting adalah politik yang berpihak pada kepentingan rakyat Indonesia, dan kemaslahatan rakyat Indonesia secara keseluruhan.

Yang jelas. Masyarakat Indonesia harus bisa memahami bahwasanya pentingnya kebersamaan dan mengedepankan kepentingan nasional dan kepentingan Indonesia. Ini merupakan sesuatu yang penting bilamana kita mengedepankan kepentingan yang lebih tinggi daripada kepentingan kelompok tertentu.

Beberapa waktu lalu Menhan Ryamizard bersama ulama dan penceramah, serta tokoh agama mengingatkan agar masyarakat bisa memilah-milah informasi yang berkembang. Selain itu, mengedepankan pendekatan edukasi dan pendekatan kekeluargaan dalam mengambil suatu keputusan ataupun berkata-kata.

Agama tentunya mengajarkan kita untuk hidup bersatu padu, rukun dan saling menghormati antara sesama manusia, termasuk saling menghormati diantara agama yang berbeda. Itulah pentingnya ke Bhinekaan Tunggal Ika. Meskipun kita berbeda-beda namun tetap satu. Satu tanah air. Satu bangsa. Satu Bahasa. Itulah yang mengikat kita sebagai bagian dari Indonesia.

Inilah yang harus kita ke depankan. Persatuan menuju Indonesia yang lebih maju dan semakin sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun