Mohon tunggu...
Amrizal A
Amrizal A Mohon Tunggu... Guru - Selalu Ingin Belajar

Sekarang mengajar Informatika (IT) di Sekolah Amore Prime School Tangerang. Sebelumnya mengajar matematika di Sekolah Al Azhar BSD.

Selanjutnya

Tutup

Money

Perbankan Syariah dan Tantangan ke depan

8 Mei 2016   23:56 Diperbarui: 9 Mei 2016   00:03 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sudah sepuluh tahun tahun ini saya menjadi nasabah sebuah bank syariah. Karena memang pekerjaan saya sebagai seorang guru di sebuah sekolah Islam di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), tepatnya di Sekolah Islam Al Azhar BSD. Dan karena Sekolah Al Azhar BSD memakai layanan perbankan syariah untuk semua jenis transaksi keuangannya termasuk pembayaran SPP bulanan siswa dan pembayaran gaji gurunya (payrol), maka saya pun memakai jasa bank syariah tersebut.

Selama sepuluh tahun saya memakai jasa perbankan, saya merasa tidak ada perbedaan yang jauh antara bank syariah dengan bank konvensional. Kebetulan saya juga memiliki rekening di bank konvensional. Jadi saya bisa mengetahui persis bagaimana layanan yang diberikan bank syariah dan bank konvensional.

Dari sisi layanan perbankan, boleh dikatakan hampir sama antara bank syariah dan bank konvensional. Yang membedakannya hanyalah keberadaan jaringan bank syariah yang masih terbatas dan belum sebanyak bank konvensional. Jika kita jalan ke berbagai daerah, memang agak susah mencari keberadaan bank syariah terutama sekali daerah pinggiran dan luar kota.

Hal ini dapat dimaklumi karena bank syariah termasuk baru keberadaannya di Indonesia.  Mungkin baru belasan tahun perbankan syariah menjalankan aktivitasnya di Indonesia. Apalagi payung hukum penyelenggaraan perbankan syariah dalam bentuk UU baru disahkan pada tahun 2008.

Namun, perkembangan perbankan syariah di Indonesia dari sejak awal berdirinya, cukup memberikan harapan yang besar untuk meraih cita-cita sebagai negara yang mempunyai perbankan syariah terbesar di Asia Tenggara bahkan Asia.

Market share perbankan syariah di Indonesia memang masih terbilang kecil sekitar 5%. Jika dibandingkan dengan bank konvensional, angka ini terbilang kecil. Apalagi dengan jumlah penduduk muslim yang sanagt besar dan mayoritas. Tapi dari pertumbuhan asset dan pertumbuhan industri, bank syariah mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Disini saya akan memberikan langkah-langkah strategis mengembangkan perbankan syariah agar mampu bersaing dengan perbankan konvensional. Langkah-langkah strategis ini bukan teori atau paparan ilmiah yang bersifat normatif. Tapi lebih kepada pendekatan cara berpikir dan emosional masyarakat yang sebagian besar masih belum memahami prinsip-prinsip perbankan syariah.

Ada beberapa langkah-langkah strategis dalam meningkatkan perkembangan bank syariah di Indonesia.

Langkah pertama adalah bagaimana perbankan syariah dapat “hadir” di tengah-tengah masyarakat. Sehingga masyarakat dapat merasakan kehadirannya dan membutuhkan layanan perbankan syariah. Selama ini banyak masyarakat yang belum tahu keberadaan bank syariah di sekitarnya dan baru datang ke kantor sebuah bank syariah karena memang lagi penting sekali, misalnya ingin membuka rekening karena rekan bisnisnya seorang muslim dan hanya mau transfer lewat bank syariah . Atau ada orang yang sangat fanatik sekali dengan keyakinan agamanya dan hanya mau membuka rekening di bank syariah karena menghindari riba. Tapi secara kuantitas,  tipe masyarakat seperti contoh di atas hanya sedikit. Berapa banyak masyarakat di luar sana yang belum merasakan hadirnya bank syariah. Jika tidak penting sekali atau karena keyakinan agamanya, orang lebih cenderung membuka rekening di bank konvensional. Maka wajar sekali, jika bank-bank besar konvensional selalu penuh dengan setiap harinya. Bahkan sampai jam operasional bank tutup.

Kehadiran perbankan syariah di tengah-tengah masyarakat bisa dengan cara meng-edukasi masyarakat mengenai pentingnya bank syariah. Masyarakat harus diberikan edukasi yang benar mengenai prinsip-prinsip dan kelebihan-kelebihan bank syariah. Tentunya bukan dalam tataran riba atau non riba. Karena jika riba dan non riba yang dikedepankan, maka resistensinya akan cukup tinggi karena masalah riba atau non riba masih menjadi perdebatan yang panjang di tengah masyarakat. Ada pro kontra di dalamnya. Masyarakat juga sudah cukup cerdas membandingkan kelebihan dan kekurangan bank syariah dan bank konvensional.

Berikan edukasi yang benar mengenai eksistensi bank syariah. Bahwa bank syariah merupakan solusi yang tepat dari kekecewaan masyarakat mengenai layanan perbankan. Sifat akad dan bagi hasil merupakan sebuah kelebihan yang dimiliki bank syariah selain mutu layanannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun