Mohon tunggu...
Anhar Fazri
Anhar Fazri Mohon Tunggu... -

my life is beautifful

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tari Saman Semarakkan Perayaan Tahun Baru di Tiongkok

1 Januari 2015   21:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:01 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai sejuta pesona di dalamnya baik dari segi sen dan budaya, makanan, pakaian dan sebagaianya. Negara yang juga mempunyai julukan “negeri seribu wajah” ini selalu menunjukkan keanekaragaman dan daya jual tinggi dengan keunikan yang dimilikinya. Segala aktivitas disemua event yang diikuti selalu memberikan rasa takjub bagi yang melihatnya terutama dalam bidang pertunjukan seni dan budaya yang menjadi spesial disetiap momennya.

Budaya akan membawa ke puncak dunia memang benar juga adanya, setiap festival International yang diikutin pelajar-pelajar Indonesia diluar negeri selalu mendapat apresiasi yang luar biasa, khususnya di Wuhan. Salah satu kegiatan yang baru saja diikuti oleh pelajar Indonesia sebagai pertunjukan terbesar di akhir tahun adalah festival perayaan natal dan tahun baru 2015 di tiga universitas yang ada di Kota Wuhan, Tiongkok yaitu Central China Normal University “exploring the world”, Huazhong Agricultural University “we’re one”, dan Huazhong University of Science and Technology “World wind, HUST heart”.

Festival atau event-event besar seperti ini akan selalu ada setiap tahunnya, yang juga menjadi ajang pertunjukan kesenian dan kebudayaan dari berbagai negara dan juga memperkenalkan Tiongkok kepada negara lain. Berbagai program turut dihadirkan dalam acara tersebut, seperti tarian daerah, dance modern, komedian, pertunjukan alat-alat musik dan masih banyak rangkupan lainnya yang di pada menjadi satu.

Tari saman menjadi andalan untuk mengikuti acara di tiga tempat tersebut. Tari yang berasal dari provinsi paling ujung barat Indonesia, yaitu Aceh memerlukan persiapan yang sedikit panjang untuk penyesuaian gerakan dan juga kekompakan semua anggota. Oleh karena itu membetuk persiapan yang cukup, sebagai bentuk antusiasme pelajar tanah air untuk mengikuti acara tersebut. Berbagai latihan di jadwalkan dan juga atribut yang mencerminkan budaya tanah air di jadikan sebagai bahan promosi.

Dalam even yang diikuti kali para Indonesia yang bergabung dalam group tari saman ini berjumlah sebanyak 33 orang, yang mencakup 5 orang pemukul gendang dan penyanyi serta 28 orang penari. Peserta dari tanah air merupakan yang terbesar dibandingkan dari negara-negara lain, sehingga memberikan berbagai bentuk pertanyaan dan kekaguman dari para penonton yang hadir.

Persiapan latihan memakan waktu selama dua bulan tentunya tidak akan cukup untuk menemukan sebuah kekompakan dan keseragaman, karena juga dilakukan dengan mencuri-curi waktu kelas untuk menyesuaikan waktu semua pelajar. Hal ini, disebabkan oleh semua peserta tidak mempunyai jadwal kuliah yang sama dan juga kuliah yang padat sehingga terkadang sulit untuk menemukan kecocokan waktu antara satu pelajar dengan pelajar yang lain. Semua peserta juga bukan dari satu universitas yang sama, akan tetapi merupakan gabungan seluruh mahasiswa Indonesia di Wuhan dari berbagai Universitas yang ada.

Tibalah jadwal untuk perfom di masing-masing kampus tersebut dengan menggunakan atribut yang di cari di Kota dengan menyesuaikan sesuai dengan budaya Indonesia, para penari terlihat sangat bersemangat untuk menunjukkan apa yang selama ini mereka peroleh selama di masa latihan. Sambil menunggu giliran tampil ada diantaranya ada yang berdo’a, melanjutkan latihan dan bahkan ada yang berselfie untuk mengambil momen tersebut.

Akhirnya giliran Indonesia untuk unjuk kebolehan tiba, nama tari “Saman Dance from Indonesia” memberikan motivasi extra bagi semuanya. Mulailah para pegendang dan penyanyi yang naik ke atas panggung, kemudian dengan kode penyanyi para penari mulai satu persatu ke area show. Dengan tempat perfom di dalam sebuah ruangan dan penonton hampir seribuan orang tentunya memberikan mereka tambahan semangat untuk menampilkan yang terbaik dari nusantara.

Suara gendang mulai menggelegar menghentak suasana malam yang semakin dingin membuat penonton menikmati alunan syair yang di bawakan oleh penyanyi yang memberikan kehangatan dan keceriaan. Para penonton juga mulai mencoba mengikuti gerakan yang ditampilkan oleh para penyanyi, walaupun dengan gerakan yang kaku namun merupakan sebuah semangat dukungan.

Penonton semakin kagum dan terpesona dengan koreografi gerakan tangan yang sangat indah dan serempak. Gerakan semacam ombak yang bergelombang juga turut memberikan perbedaan yang menjadikan malam tersebut ibarat malamnya Indonesia, karena memang semuanya berhasil memikat dan menarik minat penonton yang hadir.

Selesai menampilkan tarian tersebut, para penonton menghampiiri mereka dan bertanya berbagai hal hingga mengajak untuk berphoto mengabadikan momen yang tentunya belum bisa dinikmati pada tahun-tahun berikutnya. Jadilah perayaan akhir tahun menjadi momen yang paling berharga buat pelajar-pelajar Indonesia di Wuhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun