CILEGON -- 1 (Satu) orang komisioner dan belasan pengawas serta staf Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Cilegon dinyatakan Reaktif Corona virus disease atau Covid-19. Hasil tersebut diketahui seusai melakukan rapid test pada hari Rabu (30/9/2020).Â
"Iya, ada sekitar 14 orang, tapi angka pastinya Pak Muhlis (Kepala Sekretariat Bawaslu Kota Cilegon) yang tahu. Dari angka itu salah satunya komisioner," kata Ketua Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Kota Cilegon, Urip Haryantoni saat dikonfirmasi, Minggu (4/10/2020).Â
Kemudian, lanjutnya, sebanyak 7 pengawas sudah melakukan tes pembanding pada hari Sabtu (3/10/2020) dan hasilnya Non reaktif. Namun, sisanya masih harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.Â
Ia juga mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon untuk memastikan yang reaktif tersebut akan dilakukan swab. "Kami sudah koordinasi dengan Dinkes untuk tes lanjutan. Kami harap hasilnya nanti bisa negatif Covid-19," harapnya.Â
Kendati demikian, Bawaslu Kota Cilegon tetap membuka dan melakukan pelayanan meskipun satu komisioner dan belasan pengawas telah dinyatakan reaktif Covid-19. Pasalnya, kata Dia, para staf dan komisioner yang reaktif sudah diistirahatkan.
"Sudah istirahat semuanya dan kantor masih buka, semua masih bekerja, hanya yang reaktif istirahat," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Sekretariat Bawaslu Kota Cilegon, Mukhlis menambahkan, untuk memastikan hasil lanjutan, pihaknya akan melakukan swab test.Â
"Semuanya sudah melakukan isolasi mandiri dari tanggal 1 sampe tanggal 4 Oktober. Dan hari ini dirapid test ulang hasilnya non reaktif," terangnya.Â
Namun, lanjut mukhlis, demi kemanan, pihaknya tetap akan melakukan swab kepada yang reaktif tersebut. "Nanti hari Selasa kami akan jadwalkan swab," tegasnya.Â
Diketahui, dari ke-14 yang Reaktif Covid-19 diantaranya, 1 (Satu) Lo bawaslu, 4 (empat) staf kota, 1 (satu) komisioner kota, 4 (empat) komisoner kecamatan, dan 4 (empat) pengawas kelurahan.Â