Mohon tunggu...
Akmal Husaini
Akmal Husaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka menjaga kebersihan

kebersihan sebagian dari iman. Karena itulah jadilah pribadi yang bersih

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jagalah Indonesia Agar Selalu Damai

18 November 2017   12:26 Diperbarui: 18 November 2017   13:51 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Damai Indonesia - http://www.ubaya.ac.id

Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang sangat luas. Berbagai suku, budaya, bahasa dan agama di negara ini. Keberagaman budaya ini juga diimbangi dengan kekayaan sumber alamnya yang begitu melimpah. Perpaduan keduanya membuat negara ini menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi, mayoritas penduduknya yang beragama muslim, juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pihak-pihak yang ingin menegakkan syariat islam ataupun kekhilafahan. Lihat saja sejarah Indonesia. Munculnya pemberantorakan DI/ TII menjadi cikal bakal munculnya bibit radikalisme di negeri ini. Keinginan untuk mendirikan negara Islam, muncul setelah Indonesia merdeka.

Kini, DI/ TII sudah tidak ada, tapi para simpatisannya masih ada. Upaya untuk mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) terus saja dilakukan. Bahkan, perekrutan anggota kelompok ini sempat masif di kampus-kampus. Sampai akhirnya muncul ledakan bom di Bali, yang dilakukan oleh jaringan Jamaah Islamiyah, juga ingin mendirikan Negara Islam Indonesia. Ketika jaringan ini mulai meredub, jaringan ISIS muncul dengan berbagai teror dimana-mana. Tidak hanya Indonesia, diberbagai negara juga diteror oleh kelompok ini. Bagi Indonesia, keberadaan kelompok radikal dan teroris seperti ISIS ini bisa berpotensi membuat persatuan, kedamaian dan kerukunan di Indonesia terganggu.

Lebih ironis lagi, akhir-akhir ini mulai marak provokasi yang berlatar SARA. Jelang pilkada DKI Jakarta hingga saat ini, ujaran kebencian masih saja terjadi. Apalagi sebentar lagi 171 daerah akan menggelar pilkada, potensi konflik sangat terbuka jika kita semua tidak berperan aktif untuk menangkalnya. Meski Indonesia mengusung ideologi Pancasila, dan mempunyai karakter saling menghargai, tolong menolong dan ramah kepada siapa saja, faktanya masih saja masyarakatnya mudah diprovokasi oleh informasi hoax bermuatan SARA. Tidak sedikit konflik yang terjadi di negeri ini, karena dipengaruhi oleh provokasi di media sosial.

Politik adu domba yang dulu dipakai penjajah untuk memecah belah bangsa Indonesia, kini justru digunakan oleh masyarakat Indonesia sendiri, hanya karena berbeda kepentingan. Mari kita saling introspeksi diri. Indonesia begitu indah, akan sangat disayangkan jika harus rusak hanya karena politik adu domba pihak tak bertanggung jawab. Keragaman suku dan budaya di negeri ini, merupakan anugerah dari Allah SWT, bukan keinginan para petinggi negeri ini. Sudah semestinya, sebagai warga negara yang taat pada ajaran agama, harus berperan aktif untuk menjaga segala anugerah yang telah diberikan.

Beberapa waktu lalu, lebih dari seribu orang masyarakat tak berdosa disandera oleh sipil bersenjata di Papua. Belum lagi ancaman radikalisme dan terorisme, juga masih menghantui negara ini. Para elit politik dan pemimpin negeri, masih terlihat sibuk dengan urusan-urusan yang terkesan tidak substansial. Sementara tahun politik pada 2018 dan 2019 mendatang, sangat berpotensi disusupi oleh kepentingan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Jika kita tidak mengantisipasi segala potensi konflik di negeri ini, maka Indonesia yang indah dan kaya akan segalanya ini, pelan-pelan akan rusak oleh masyarakatnya sendiri. Untuk itulah, mari kita jaga Indonesia yang indah ini, agar selalu damai, tetap mengedepankan toleransi, menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, sehingga kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, bisa kita rasakan bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun