Mohon tunggu...
Mudzakkir Abidin
Mudzakkir Abidin Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang suka menulis

Menulis adalah sumber kebahagiaan. Ia setara dengan seratus cangkir kopi dalam menaikkan dopamine otak. Jika kopi berbahaya jika berlebihan dikonsumsi, namun tidak dengan tulisan, semakin banyak semakin baik buat otak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Konflik

20 September 2021   18:24 Diperbarui: 20 September 2021   18:36 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Imam Muslim meriwayatkan dari Amir bin Saad dari bapaknya, bahwa suatu hari Rasulullah datang dari gunung dan ketika melewati Masjid Bani Muawiyah, beliau masuk ke dalamnya dan mendirikan shalat dua rakaat. 

Amir bin Saad menyebutkan, dia dan rombongannya juga ikut shalat bersama Rasulullah SAW. Nabi Muhammad berdoa sangat lama di masjid ini, lalu beliau menghadap kepada kami.

 "Saya telah memohon kepada Allah sebanyak tiga hal. Allah mengabulkan yang dua dan menolak yang satu. Aku memohon kepada Alah agar tidak membinasakan umatku dengan kekeringan dan kelaparan. Allah pun mengabulkan. Dan aku memohon agar Allah SWT tidak membinasakan umatku dengan menenggelamkannya, dan Allah pun mengabulkannya. Dan terakhir, aku memohon kepada Allah agar tidak ada fitnah dan perbedaan di antara umatku, tetapi Dia (Allah) tidak mengabulkannya." (HR Muslim).

Di antara tiga permohonan Nabi pada Allah, ada satu yang tak dikabulkan oleh Allah yakni harapan untuk tidak terjadinya fitnah dan perbedaan di tengah umatnya.

Dan setelah beliau meninggal, fitnah dan perbedaan antara umat Islam akhirnya terjadi. Bahkan perbedaan yang menjurus pada perselisihan hingga perang antar para sahabat nabi pun tak bisa dielakkan.

Dalam konteks  masa kini, perselisihan antar umat Islam semakin banyak terjadi. Dengan berbagai motif dan pemicu. faktor ekonomi, kekuasaan, wanita, politik, madzhab, suku, ras, hingga keluarga.

Ada fenomena menarik di balik konflik antar dua pihak dari kalangan umat Islam yakni masing-masing mengklaim kebenaran berada di pihak mereka. Hingga memunculkan kebingungan pada orang lain di luar pihak yang bertikai. Tak bisa membedakan siapa yang benar, siapa yang salah.

Tak jarang kita mendengar jika kedua pihak yang bertikai menggunakan dalil untuk menguatkan posisinya. Bahkan saling meneriakkan takbir dalam perang.

Menurut ust. Haris Hasan, untuk melihat siapa yang paling benar, niat ikhlaslah penentunya. Karena niat adalah perkara hati, ia tidak bisa diketahui kecuali oleh pemiliknya sendiri. 

Maka ia bisa dilihat dengan tanda-tanda. Misalnya kebenaran yang diusung tak akan membenarkan perbuatan dzhalim yang jauh dari nilai-nilai Islam. Tanda lainnya adalah, keengganan salah satu pihak untuk melakukan islah demi kebaikan bersama.

Lanjut beliau, dalam konflik, selalu ada pihak ketiga yang senang melihat pertikaian dan tak senang melihat kedamaian. Maka ia selalu berusaha memprovokasi salah satu dari pihak untuk terus mengobarkan api konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun