Mohon tunggu...
Akhmad SaidHidayat
Akhmad SaidHidayat Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN. Pangarangan III Kec. Kota SUmenep

hanya sebatas iseng saja

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Hal Inilah yang Menyatukan Kami di Tahun Politik

13 April 2019   19:40 Diperbarui: 13 April 2019   20:11 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Akhmad Said Hidayat,S.Pd.SD

OPS SDN. Aenganyar I Kec. Giligenting

Tulisan ini saya buat memang pada dasarnya terinspirasi dari artikel pimpinan redaksi Media Guru : Bapak Eko Prasetyo. Dalam artikelnya beliau mengungkapkan kesedihan tentang unggahan-unggahan di salah satu media sosial yang menuai pro dan kontra yang tidak wajar. Ketidak wajarannya terletak pada kandungan ujaran kebencian yang berisi umpatan dan sumpah serapah yang muncul laksana saur manuk.

Ya dalam tulisan ini saya tidak akan ikut-ikutan menanggapi perdebatan-perdebatan pro dan kontra yang menuai pecahnya silaturahim seperti yang terjadi di media sosial akhir-akhir ini seperti bapak Eko Prasetyo tulis pada artikel yang di unggah pada tanggal 7 April 2019 di Forum Media Guru Indonesia. Tulisan ini ditulis karena pengalaman pribadi yang mungkin ada mirip-miripnya dengan tulisan pimred Media Guru, namun prespektifnya yang berbeda saja.

Saya adalah seorang guru yang diberi tugas tambahan oleh Kepala Sekolah untuk menginput data base sekolah ke dapodik yang biasa disebut dengan Operator Sekolah. Operator Sekolah ini tugasnya mengirim data ke server melalaui aplikasi dapodik (Data Pokok Pendidikan).

Secara berkala saya mengadakan pertemuan dengan para operator lainnya untuk membahas seputar dapodik. Dan disinilan silaturahim saya dengan teman-teman operator lainnya. Di pertemuan ini saya bisa sharing tentang apapun seputar dapodik, baik dari cara operasional dapodik, teknis mengerjakan cepat, metode pengimputan sampai tempat curhat jika tidak begitu diperhatikan oleh guru dan kepala sekolahnya.

Namun ada yang berbeda di tahun 2019 ini. Dimana para teman-teman operator sudah berubah fungsi menjadi pengamat -- pengamat politik dadakan yang sudah sangat lihai untuk beradu argumen.

Saya amat menyadari bahwa pilpres tahun ini begitu sengit seperti yang ditulis di artikel bapak Eko Prasetyo, namun kami tidak pernah lupa bahwa data adalah pertama dan utama. Data adalah hal vital yang dimiliki oleh sekolah, data adalah nyawa bagi guru sertifikasi, dan data adalah roh dari sekolah yang terangkum dalam dapodik. Maka tepat jikalau salam dapodik kepada operator adalah "Salam Satu Data".

Buat kami, perbedaan dan pandangan politik itu hal biasa, karena kami percaya bahwa Dapodik adalah cara kita untuk menyatukan persepsi, argumen dan perbedaan kita. Ketika kami berbicara dapodik, siapapun pilihan pilpresnya pasti tetap "salam satu data" dan juga siapapun pilihan pilpresnya, suguhan setelah pertemuan pasti tetap ada, dan kita makan bareng dan juga tertawa bareng.

Ok. Buat para pembaca siapapun itu, khusunya guru yang merangkap sebagai operator kami ucapkan salam hangat kepada kalian : tetap berjuang untuk mensukseskan data terkirim ke server, dan terakhir "Salam Satu Data"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun