1. Fakta
Akhir-akhir ini di media cetak ataupun elektronik terlihat sekelompok massa yang melarang kehadiran Habib Riziq dibeberapa tempat antara lain di Wonosobo dan Jawa Timur.Â
Terlepas suka tidak suka dengan Habib Riziq hal ini menimbulkan opini ditengah masyarakat dan bertanya-tanya ada apa dengan Habib Riziq? kesan yang ditimbulkan sangat diskriminatif, tokoh ulama yang selalu membela kebenaran diperlakukan tidak adil. sehingga timbul opini "Jangan-jangan" orang yang melarang kehadiran Habib Riziq adalah orang  yang sebenarnya tidak mengerti tokoh Habib Riziq.Â
Belum lama kasus percobaan pembunuhan Syekh Al Jaber yang konon katanya pelakunya memiliki gangguan jiwa, terkesan aneh, orang yang sedang mengalami gangguan jiwa memiliki sasaran untuk membunuh tokoh ulama yang sangat dihormati.Â
Kita sebagai bangsa Indonesia seharusnya malu kepada Syekh Ali Jaber karena tidak bisa melindungi tokoh ulama, Jasa beliau sangatlah banyak sebagai tokoh ulama yang berperan aktif untuk mencerdaskan anak bangsa dengan kajian Al-Qur'an.
2. Skenario Jahat
Pro dan kontra dalam negara Demokrasi memang biasa, akan tetapi diskriminasi yang over  mempunyai dampak yang tidak baik. Negara kita juga disorot oleh negara lain secara cepat akibat dari  globalisasi dan teknologi, apa yang terjadi disuatu negara secara cepat dapat diketahui.Â
Masalah Habib Riziq terkesan ada skenario Jahat untuk mengkriminslisasi beliau. Berbagai upaya jahat yang dilancarkan tetapi selalu tidak terbukti.Â
Penegakan Hukum masih jauh dari rasa keadilan. Kekuasaan masih dominan untuk berbuat apa saja dan selalu dianggap sebagai kebenaran. Skenario jahat jelas dimiliki oleh seseorang yang mempunyai kekuasaan.Â
3. Arti kekuasaan
Kekuasaan adalah kewenangan yang di dapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002) atau kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi (Ramlan Surbakti,1992). kekuasaan mempunyai 2 (dua) sifat yaitu :