Kasus Kematian Brigadir "J", Ini bukan Kasus Biasa, Publik Dimohon Bersabar

"Tewasnya Brigadir Joshua Nofriasnyah Hutabarat alias Brigadir J, dirumah dinas Kadiv propam non aktif Irjen Ferdi Sambo, masih menjadi misteri dan teka-teki yang belum terpecahkan, meski sudah ada penetapan tersangka pada kasus tersebut"

Seperti hantaman Tsunami yang bergelombang, penyelidikan dan pengusutan atas tewasnya Brigadir J yang terbilang tidak wajar itu menjadi ujian yang sangat berat di tubuh institusi polri saat ini.

Dengan kecukupan bukti dan keterangan dari para saksi, satu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka, yakni Barada E Alias Richard Elizer yang memang mengakui telah melakukan penembakan terhadap Brigadir J.

Kasus kematian Brigadir J ini memang menjadi tensi publik, dan masyarakat secara luas meminta kasus tersebut dibuka secara terang benderang sesuai dengan arahan dan instruksi presiden.

Memang kasus kematian Brigadir J ini bukanlah kasus biasa, sehingga butuh waktu dan penyelidikan secara profesional dan independen untuk mengungkap motif yang sebenarnya, sehingga bisa dijadikan pelajaran dan menjadi suatu keadilan di negeri ini tanpa tebang pilih.

Sudah hampir satu bulan lamanya penyelidikan dan pengumpulan bukti-bukti atas kematian Brigadir J, yang jika ditelisik dari awal, bahwa terjadinya baku tembak akibat adanya pelecehan terhadap Istri Ferdi Sambo, Putri Candrawati.

Dari situlah beragam spekulasi dan kejanggalan, sebab masyarakat mulai menerka dan memahami, bahwasanya ada kemungkinan rekayasa dan skenario untuk melenyapkan nyawa seseorang.

Baca Juga : Mungkinkah ada Konspirasi atas kematian Brigadir J ?

Sebab beberapa hal yang masih belum diungkap dengan se jelas-jelasnya, pertama soal motif pembunuhan yang menewaskan Brigadir J, kemudian disusul adanya laporan bahwa terjadi pelecehan seksual pada Istri Ferdi Sambo, yakni Putri Candrawati Sambo, yang dialamatkan pada Brigadir J, disamping itu pula ada rekaman Video yang menyebar di media sosial soal curhat Brigadir J pada kekasihnya Vera Simanjuntak, yang pada waktu itu Brigadir meminta pada kekasihnya untuk mencari laki-laki lain, sebab Brigadir J sudah mengetahui hendak dihabisi.

Kejanggalan-kejanggalan diatas tentu menjadi petunjuk bahwa ada banyak fakta yang kemudian ada upaya untuk direkayasa, sebab adanya CCTV yang juga tidak berfungsi menjadi indikator bahwa tewasnya Brigadir J, sangat mungkin adanya konspirasi besar, hingga harus menghilangkan nyawa Brigadir J.