Mohon tunggu...
Akhmad Sofwan
Akhmad Sofwan Mohon Tunggu... Dosen - Learn, Code, Write, Teach

Suka Lemon tea

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Warung, Rokok, dan Anak Muda

1 Juni 2019   03:13 Diperbarui: 17 April 2021   03:56 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                                       Sumber gambar : pixabay.com

Malam ini, tengah malam, entah apa sudah masuk pada tanggal 1 Juni 2019 atau masih 31 Mei 2019, bertepatan dengan 26/27 Ramadhan 2019 H, saya membeli air galon di warung dekat rumah saya, sekitar 70 M jaraknya dari rumah saya, karena persediaan air galon di rumah saya sudah habis. Saya meminjam troli pemilik warung untuk mengangkut galon ke rumah saya, walau saya masih bisa mengangkat galon tanpa bantuan alat, namun lumayan, menghemat tenaga, lagi pula tengah malam tidak bagus latihan angkat beban ... :-).

Setelah galon sampai di rumah saya, segera saya mengembalikan troli yang saya pinjam ke pemilik warung, yang sesampainya di sana, saya harus mengantri karena ada anak muda, kurus, berusia sekitar 20 tahun sedang membeli 2 gelas kopi dalam gelas plastik dan .... sebungkus rokok. Selain air galon, saya juga membeli rokok, eh bukan, saya membeli wafer dan sari Kacang Hijau. Makanan dan minuman yang saya beli tersebut, walau terkesan makanan bocah, namun jauh lebih sehat dibanding rokok, iya kan ... ?! .

Beberapa waktu yang lalu, di warung yang sama, saya mengantri di belakang anak muda, agak berotot dan lebih ganteng dibanding anak muda yang pertama tadi :-), sedang membeli .... sebungkus rokok juga.

Fakta anak muda, orang dewasa dan orang tua yang merokok di sekitar kita, sering kita jumpai, tidak perlu jauh-jauh, mungkin di antara anggota keluarga kita juga ada yang merokok. Semua orang (kecuali balita) tahu, bahwa merokok itu merugikan kesehatan, bahkan dibungkus rokok sendiri dicantumkan peringatan yang dahulu, era 2002 - 2013 kalimatnya adalah "Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin" [1], terakhir saya ketahui peringatannya berbunyi : "Peringatan : Merokok membunuhmu", ditambah ada gambar agak menyeramkan akibat rokok, namun kenapa rokok masih banyak disukai orang ?, bahkan Indonesia dikenal sebagai negara baby smokers country, yaitu negara yang anak-anaknya paling banyak perokoknya. Hal itu disebabkan adalah karena Nikotin, zat yang dapat membuat kecanduan, sehingga sebenarnya tanpa iklan pun, industri rokok sudah sangat diuntungkan oleh zat ini, membuat perokok ingin terus merokok dan susah lepas dari rokok . Iklan sebenarnya, lebih menuju ke sasaran perokok baru.

Pada 2017 lalu, Kementerian kesehatan mengangkat tema Hari tanpa tembakau sedunia, yakni: "Rokok ancam kita dan pembangunan". Hal tersebut dilatarbelakangi akan kekhawatiran meningkatnya jumlah perokok di Indonesia terutama pada usia anak-anak dan remaja 15 -- 19 tahun yang pada tahun 2016 jumlahnya meningkat sebesar 23,1 % dari sebelumnya 12,7% pada tahun 1995 [3].

Memang, sudah terdapat usaha-usaha untuk mengurangi konsumsi rokok, seperti pembatasan iklan rokok di televisi dari segi jam tayang dan materinya, walau menurut Sitti Hikmawatty, Komisioner KPAI bidang kesehatan dan NAPZA, hal itu belum cukup, seharusnya dilarang adanya iklan rokok di televisi [4]. Ada lagi penulisan peringatan bahaya rokok di bungkus rokok dan kawasan dilarang merokok, namun karena rokok menimbulkan kecanduan dan sudah banyaknya orang yang merokok yang dapat menarik orang-orang yang belum merokok terutama remaja untuk merokok, maka saya menilai perlu ada upaya-upaya tambahan lain untuk membatasi konsumsi rokok, jika tidak bisa rokok dilarang sama sekali peredarannya.

Pada 2016 lalu, Pusat kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan (PKEKK), Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, menyampaikan kesimpulan risetnya, bahwa jika harga rokok dinaikkan sebesar Rp.50 ribu, pada saat itu tahun 2016 (mungkin sekarang Rp.60 ribu karena adanya inflasi), 46 % perokok setuju kenaikan harga rokok sebesar itu dan 72,3 persen perokok akan berhenti merokok [5]. Namun hasil riset ini mendapat tentangan dari industri rokok pada waktu itu dan juga akhirnya tidak dijalankan oleh pemerintah, sehingga tidak membawa dampak apa-apa pada pengurangan jumlah perokok.  

Kesadaran masyarakat akan bahaya merokok harus terus dibangun, untuk meningkatkan kesehatan dan kecerdasan masyarakat. Rokok tidak hanya berbahaya kepada kesehatan namun juga terbukti menurunkan IQ ,terutama pada anak-anak mulai dari 2 -- 5 poin, bahkan penurunan IQ akibat rokok pada paparan asap rokok terendah sekalipun [5]. Tidak hanya pada orang yang merokok, namun generasi yang belum lahir pun berpotensi terpengaruh rokok, karena rokok dapat menurunkan kwalitas sperma yang berefek menurunkan IQ dari janin [6].  

Di masa depan, kompetisi "brain" diperkirakan akan semakin ketat, di mana  perebutan para talenta-talenta berbakat yang menguasai ilmu dan teknologi oleh industri, akademi dan pemerintah akan semakin sengit dan setiap negara mempersiapkan generasi selanjutnya untuk hal tersebut, jika tidak mau tergilas. "Brain" disamping kesehatan tubuh, mental dan spiritual adalah faktor penting manusia dan kemajuan peradaban yang harus terus dijaga termasuk dari serbuan asap rokok dan terus dilatih kemampuannya. Seminimal mungkin kita upayakan untuk menghindari asap rokok, termasuk menjadi  perokok pasif.

Perang terhadap rokok harus dilakukan terus menerus dan menyeluruh, yang hal ini dilakukan oleh pemerintah dengan mengeluarkan regulasi yang tepat dan masyarakat yang menyadari bahaya rokok dan lebih peduli terhadap kesehatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun