KOMPASIANA.COM, KENDARI SULTRA -Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP ) Kota Kendari sebagai partai yang selalu berkomitmen bersama rakyat di Kota Kendari, menyerahkan santunan kepada korban banjir di RT 3, RW 6 Kelurahan Lepo-lepo di seputaran Sungai Wanggu Kota Kendari sebagai bentuk kepedulian sosial pada Minggu 1 Juli 2018.
Bantuan makanan dan minuman serta lainya yang sibutuhkan masyarakat, diberikan oleh Ketua DPC PDIP Kota Kendari Ishak Ismail serta didampingi oleh petinggi partai lainnya, seperti Nur Salam lada, Alwi Genda, Umar Bonte, Laode Lawama dan lainnya.
"Kami bersama partai lansung merespon cepat apa yang dialami oleh warga Sungai Wanggu ini sebagai bentuk kepedulian kami terhadap warga yang terkena musibah," papar pria yang sering disapa Anak Lorong ini usai penyerahan bantuan, Minggu (1/7/2018).
Laporan lapangan dari Kompasiana.com, Ketua  DPC PDIP Kota Kendari Isak Ismail, memberikan bantuan yang diserahkan secara langsung kepada para korban bencana tanpa perantara melalui Ketua RT 3, RW 6 Kelurahan Lepo-lepo, Rustam.
"Terimaksih buat PDIP kota Kendari telah memberikan santunan sembako kepada kami, bantuan ini sangat membantu kami korban banjir disini," ujar Rustam saat menerima bantuan.
Sementara untuk pelanggulangan banjir, Anggota Komisi III DPRD Kota Kendari, La Ode Lawama mengungkapkan, untuk penanggulangan warga di bantaran Sungai Wanggu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Pemerintah Pusat guna bantuan anggaran penanggulangannya.
"Kita sudah koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan anggarannya itu sudah ada, tinggal direalisasikan saja untuk pembuatan tanggul," ungkap Laode Lawama saat berada dilokasi yang terkena banjir.
Selain itu, disinggung soal adanya relokasi warga berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 , Anggota DPRD dari Fraksi PDIP Kota Kendari, Umar Bonte mengatakan, relokasi bukanlah solusi yang tepat untuk masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Wanggu.Â
" Relokasi bukanlah solusi yang tepat buat warga, mereka ini sudah menetap lama disini sebelum Peraturan itu ada," tegas Umar sapaan akrapnya.
Data yang dihimpun oleh Kompasiana.com, jumlah korban banjir kawansan Kali Wanggu total 110 KK dengan total korban mencapai 480 jiwa. Sampai saat ini korban masih bertahan di tenda-tenda pengunsian mengantisipasi banjir susulan,walaupun banjir telah surut. ( Ack**)