Mohon tunggu...
Muhammad Akbar
Muhammad Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Amatir

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Literasi dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Siswa

5 Oktober 2021   10:10 Diperbarui: 5 Oktober 2021   10:12 1498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan zaman saat ini sudah semakin pesat terutama dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat ini menuntut seseorang untuk cepat menangkap dan mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, agar tidak tertinggal dengan perkembangan zaman. Agar seseorang dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, perlu dibekali dengan kemampuan literasi. 

Literasi adalah sebuah kemampuan seseorang dalam membaca dan memahami sebuah informasi. Dalam segi membaca, kemampuan literasi dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu iliterat, aliterat, dan literat. Iliterat adalah seseorang yang sama sekali belum mengenal baca dan tulis, aliterat adalah seseorang yang sudah mengetahui apa itu baca dan tulis, tetapi tidak menjadi bagian dari kebudayaan literasi, sedangkan literat adalah seseorang yang sudah dapat membaca dan menulis dan menjadikan literasi menjadi kebudayaannya.

Literasi dalam meningkatkan kemampuan berpikir siswa bertujuan untuk (1) membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir; (2) meningkatkan daya ingat; (3) menambah kosa kata; (3) membantu meningkatkan daya fokus; serta (4) meningkatkan kemampuan verbal. Dengan membiasakan diri dengan literasi, para siswa akan mendapatkan keuntungan salah satunya memiliki wawasan yang lebih luas. Wawasan yang luas akan membantu seseorang dalam menyelesaikan sebuah masalah dan membantu seseorang dalam menjalani kehidupan.

Di Indonesia sendiri masih banyak masyarakat yang tergolong dalam kelompok aliterat, bahkan ada sebagian yang masih dalam kelompok iliterat, dibuktikan dengan peringkat Indonesia yang menempati ranking ke 62 dari 70 negara, atau berada di urutan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. 

"Tingkat literasi Indonesia pada penelitian di 70 negara itu berada di nomor 62," ujar Staf ahli Menteri dalam negeri (Mendagri), Suhajar Diantoro pada rapat kordinasi nasional bidang Perpustakaan tahun 2021.

Hal itu terjadi karena kebudayaan literasi di Indonesia masih menjadi kegiatan yang membosankan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. 

Dalam dunia pendidikan masih banyak siswa atau pelajar yang sulit untuk meningkatkan kemampuan literasi bahkan ada juga siswa yang malas untuk masuk ke dalam budaya literasi, hal itu ditengarai oleh lingkungan sekitar yang tidak mendukung seperti orang tua yang acuh tak acuh terhadap pendidikan anaknya, pergaulan, bahkan terhambatnya kemampuan literasi siswa dapat terjadi karena pembelajaran yang diberikan guru di sekolah. 

Dalam sebuah kasus ketika penulis melaksanakan KKN di salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kota Bandung, penulis mendapati beberapa siswa yang tidak berminat terhadap dunia membaca, bahkan ketika penulis bertanya apa yang sedang diminati oleh sebagian siswa tersebut mayoritas siswa menjawab Game Online dan Film, hal itu membuktikan bahwa tingkat kesadaran literasi khususnya membaca para siswa saat ini masih terbilang rendah. 

Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk mendampingi dan memperhatikan pendidikan anaknya serta mengawasi pergaulan anaknya khususnya anak yang masih berada ditingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama, karena itu akan menentukan keinginan siswa untuk masuk dan menjadikan literasi sebagai budaya.

Referensi

Utami, Larasati D. 2021. Tingkat Literasi Indonesia di Dunia Rendah, Ranking 62 dari 70 Negara. diakses melalui: https://perpustakaan.kemendagri.go.id/?p=4661 , pada 05 oktober 2021.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun