Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia. Cinta Indonesia Setengah, Jelajah Negeri Sendiri - Bentang Pustaka, Kompasiana. BT 2022. KOTY 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Premanisme di Lingkungan Pendidikan, Seperti Apa?

24 Maret 2025   14:46 Diperbarui: 25 Maret 2025   03:31 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ancaman premanisme dalam pendidikan harus ditumpas. (SHUTTERSTOCK/ATSTOCK PRODUCTIONS)

Setiap insan pendidikan diajak untuk merefleksikan nilai-nilai kejujuran, integritas, dan tanggung jawab. Namun, di balik semangat mendidik generasi bangsa ada tantangan yang seringkali luput dari perhatian yaitu premanisme dalam lingkungan pendidikan. 

Bentuknya beragam, mulai dari wartawan abal-abal yang mengancam kepala sekolah dengan data tertentu, hingga LSM yang datang menawarkan sesuatu dengan maksud terselubung untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

Fenomena ini bukan sekedar gangguan kecil melainkan ancaman serius terhadap integritas pendidikan. Jika dibiarkan, praktik semacam ini bisa menciptakan ketakutan dan menggerus kepercayaan terhadap institusi pendidikan. 

Premanisme dalam dunia pendidikan adalah parasit yang menggerogoti moralitas dan sistem. hingga dapat menjadikan sekolah sebagai sasaran empuk eksploitasi.

Dalam skenario yang sering terjadi, kepala sekolah dihadapkan pada tekanan dari pihak luar yang datang membawa data pelanggaran atau dugaan penyalahgunaan dana. Tak jarang, data yang mereka gunakan memang benar adanya namun disajikan dengan cara yang manipulatif dan penuh ancaman. Tujuannya menakut-nakuti dan memperoleh keuntungan finansial.

Selain itu, ada pula oknum LSM yang menawarkan bantuan, proyek, atau program yang tampak baik. Namun, di balik janji manis tersebut terselip kepentingan pribadi yang dapat mengarah pada praktik gratifikasi dan korupsi terselubung. Jika kepala sekolah tidak berhati-hati maka sekolah bisa terseret dalam pusaran yang merugikan.

Menghadapi ancaman semacam ini, keberanian kepala sekolah menjadi kunci utama. Kepala sekolah yang bersih dan berintegritas tidak akan mudah goyah oleh ancaman atau bujuk rayu. Integritas adalah perisai terkuat yang mampu menangkal segala bentuk premanisme di lingkungan pendidikan.

Seorang pemimpin sekolah yang memiliki kejujuran akan berani berkata "tidak" pada segala bentuk intervensi yang mencurigakan. Mereka akan berdiri tegak membela kebenaran memastikan bahwa dana BOS dan anggaran lainnya digunakan sebagaimana mestinya tanpa ada aliran yang merembes ke oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Jika lingkungan pendidikan bebas dari praktik premanisme maka manfaatnya akan dirasakan oleh seluruh warga sekolah. Guru dapat mengajar dengan tenang, siswa dapat belajar tanpa gangguan, dan anggaran pendidikan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang benar-benar mendukung proses pembelajaran.

Ini adalah momentum tepat untuk membersihkan dunia pendidikan dari praktik-praktik yang menyimpang. Spirit integritas mengajarkan kita untuk selalu menjaga kejujuran, menghindari praktik tercela, dan menegakkan nilai-nilai moral yang kuat. 

Kepala sekolah dan GTK harus menjadikan integritas sebagai komitmen yang tak tergoyahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun