Mohon tunggu...
Akbar suhendar
Akbar suhendar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akbar suhendar

Hanya seorang manusia biasa.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Kritik Novel "Merindu Baginda Nabi"

5 Maret 2021   16:54 Diperbarui: 5 Maret 2021   17:09 2347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Novel "Merindu Baginda Nabi" merupakan sebuah karya dari Habiburrahman El Shirazy. Seorang penulis terkenal. Novel ini menceritakan seorang gadis yang bernama Rifa.

Latar belakang Rifa berbeda dengan anak-anak yang lainnya. Rifa ini di rawat oleh mbah Tentrem yang menemukan Rifa di tempat sampah. Sewaktu bayi Mbah Tentrem meninggal sebelum Rifa mengenalnya kemudian Rifa dirawat oleh pak Nur dan bu Salamah di pondok pesantren Yatim Dhuafa di tanah waqaf milik Mbah Tentrem.

Dalam novel ini juga menceritakan bagiamana pun latar belakang kita, tetap kita harus berjuang untuk bisa suskes di dunia atau pun akhirat.
Kisah dari Rifa yang merupakan seorang berprestasi baru pulang dari pertukaran pelajar di San jose,Amerika.

Waktu itu Rifa setelah dewasa di masukkan ke SMA   paling top di kota Malang dan selalu juara 1 di kelasnya. Arum,teman sekelasnya itu tidak suka kepada Rifa. Arum dapat menjadi juara 1 dikelasnya ketika Rifa di Amerika. Saat Rifa pulang. Arum meminta kepada Rifa agar tinggal kelas. Karena selama sekitar 8 bulan itu ia tidak masuk kelas.

Bu Ririn sebagai wali kelasnya berbeda pendapat dengan Arum. Sebenarnya Rifa itu telah mengerjakan test jarak jauh, dan telah mengharumkan nama sekolahnya. Karena telah berhasil menjuarai olimpiade matematika SLTA di San Jose,Amerika.

Rifa selalu menganggap Arum itu bukan musuh melainkan temannya. Tetapi Arum membalasanya dengan kebencian yang besar terhadap Rifa dan menganggap bahwa Rifa itu merupakan musuh terbesar di hidupnya. Arum juga itu setelah lulus dari sekolah, pernah melakukan hubungan gelap dan hamil di luar nikah dikabarkannya.

Arum memiliki teman yang bernama Tiwik yang selalu mengadu domba mereka berdua. Dan Rifa juga mempunyai sahabat di luar negeri yang bernama Fiona dan masuk islam ketika berada di pesantren Darus Sakinah, di tempat kediaman Rifa.

Novel ini menyadarkan kepada kita semua, bahwa latar belakang dari kehidupan kita semua bukanlah menjadi masalah untuk bisa menjadi sukses. Ketika membaca novel ini sangat kena ke hati dan sangat memotivasi kepada kita semua sebagai pembaca. Dimana kita tahu bahwa Rifa ditemukan di tempat sampah ketika bayi dan bisa menjadi sukses.

Dan menghadapi temannya itu Arum sangat sabar. Arum menebar kebencian kepada Rifa tapi Rifa membalasnya dengan kebaikan dan menganggap Arum itu teman tidak seperti Arun menganggap musuh. Ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.

Dalam ceritanya pun sangat menarik dan tidak membosankan pembaca, dan tidak berbelit-belit. Dan di salam suatu babnya juga diceritakan dampak dari bahayanya menonton film pornografi. Intinya dalam novel ini banyak pengetahuan,motivasi,pelajaran yang dapat kita ambil di dalam cerita novel ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun