Mohon tunggu...
AkakSenja
AkakSenja Mohon Tunggu... Penulis - Perempuan yang terus belajar, bertumbuh, dan sembuh melalui tulisan.

Ekspresif yang aktif. Menulis untuk diri sendiri. Fotografi dan pejalan jiwa. Penikmat kopi dan penyuka senja.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jangan Nyampah! Kalau Enggan Beli Tempat Sampah

10 Desember 2020   18:15 Diperbarui: 10 Desember 2020   18:24 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa sih yang tidak kenal sampah? Pasti semua orang kenal dengan yang namanya "sampah". Jenis sampah juga banyak, sampah industri, sampah rumah tangga, sampah masyarakat, eh. Banyak pokoknya. Tapi, saya tidak akan membahas jenis-jenis sampah. Nanti, malah kelihatan kaya dosen yang lagi mengajar mahasiswanya. Wkwkwkwk

Saya tanya dulu. Siapa di sini yang masih suka membuang sampah sembarangan? Pasti ada. Namanya manusia, tidak lepas dari yang namanya melakukan hal buruk. Kenapa saya bilang membuang sampah sembarangan itu melakukan hal buruk? Karena kita sebagai manusia yang selalu memanfaatkan apapun yang berada di sekitar yang kita sebut sebagai lingkungan, namun kita tidak memberikan feedback yang baik kepada mereka.

Logikanya begini. Kita flashback dengan pelajaran biologi tentang simbiosis. Ingat dengan pengertian simbiosis mutualisme? Saya jabarkan lagi yang kurang lebih pengertiannya seperti ini, "Hubungan antara 2 hewan yang saling menguntungkan".

Nah, kita sebagai makhluk Tuhan yang sama-sama diciptakan oleh-Nya harus saling menguntungkan bukan? Seperti pengertian simbiosis mutualisme. Sifat ini tidak hanya berlaku dengan sesama hewan saja. Tapi, kepada apapun yang ada di sekitar kita, salah satunya lingkungan.

Sadar tidak sadar, kita mengeksploitasi lingkungan dengan cara yang sepele, namun dampaknya sangat besar. Apakah kita pernah berpikir, apa yang telah kita berikan pada lingkungan, setelah lingkungan memberikan apa yang mereka punya kepada kita untuk kita manfaatkan?

Sadarkah kita, bahwa kita adalah parasit bagi lingkungan kita sendiri hanya dengan membuang sampah sembarangan? Kenapa begitu?

Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, kita memanfaatkan lingkungan. Semisal, tanah yang kita olah sebagai tempat tinggal dengan dibangun rumah; kebun untuk ditanam tanaman yang sesuai kebutuhan kita; sawah untuk ditanami padi sebagai salah satu bahan pangan kita, dan masih banyak lagi.

Bukankah itu bisa disebut memanfaatkan?

Tapi, sayangnya kita tidak memberikan manfaat yang baik pada mereka. Contoh kecilnya ya membuang sampah sembarangan. Sampah yang dibuang sembarangan dan tidak diolah sebagaimana mestinya akan menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan. Salah dua dampak buruknya adalah membuat tanah tidak subur dan udara tercemar dengan bau sampah yang tidak sedap.

Contoh lainnya sangat banyak. Saya yakin, kalian juga menemukannya dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan di luar lingkungan kita sendiri. Kalian juga pasti sering menemukan banyak sungai yang tersumbat oleh sampah. Apalagi di kota-kota besar, namun tidak menutup kemungkinan sungai-sungai di desa juga tercemar.

Saking banyaknya sampah, sungai itu tidak terlihat seperti sungai yang dialiri air, namun seperti sungai sampah. Warna airnya yang keruh dan berbau menyebabkan makhluk hidup yang bertempat tinggal di sana juga terancam. Tidak hanya mereka, tapi kita juga. Kehidupan kita juga terancam. Bahkan banyak kehidupan yang mati. Ah! Kita membunuh diri kita sendiri dan mereka perlahan-lahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun