Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik kepada lingkungan alam dan lingkungan sosial dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

"Menyesal" [Al Hikam #48 Ibnu Atha’illah]

18 Juni 2012   05:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:50 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Diantara tanda matinya hati adalah tidak adanya perasaan sedih atas kesempatan beramal yang telah engkau lewatkan, dan tidak adanya penyesalan atas pelanggaran yang telah engkau lakukan"


Rasa sedih dan sesal menunjukkan kepedulian, memperlihatkan adanya rasa tanggung jawab terhadap kesalahan yang telah dilakukan atau kesempatan baik yang dilewatkan.

Rasa sedih dan sesal menyiratkan adanya keinginan untuk tidak lagi melakukan kesalahan tersebut dan keinginan untuk memperbaikinya.

Rasa sedih dan sesal menyiratkan adanya semangat untuk tidak lagi menyia-nyiakan suatu kesempatan baik.

Ketiadaan rasa sedih dan sesal menandakan kematian hati.

Matinya hati adalah suatu keadaan yang sangat menyedihkan.

Matinya hati akan menghalanginya dari nasihat, petunjuk atau hidayah.

Matinya hati akan menenggelamkannya dalam kesesatan.

Hanya kepadaMu ya Allah kami berlindung dan bergantung...

Biografi Ibn ‘Atha’illah

“Tempat Bergantung” [Al Hikam #1 Ibnu Atha’illah]


Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun