Panca indera, saluran-saluran kombinasi rumit kimia fisik biologis yang bermuara di sistem syaraf pusat dan berhubungan langsung dengan jiwa atau sukma.
Pemicu-pemicu yang diterima indera, yang diantarkan hingga ke sukma, didefenisikan oleh tiap-tiap yang menerimanya berdasarkan daya pikirnya masing-masing, yang diperoleh dari peristiwa-peristiwa yang pernah dialaminya.
Ada pemicu yang standar atau baku, umumnya diakui oleh manusia, seperti api yang dirasakan panas dan menimbulkan rasa sakit apabila menyentuhnya.
Ada yang bersifat relatif, seperti suatu zat yang memiliki aroma. Sebagian orang menyukai aromanya dan bagi sebagian yang lain tidak menyukainya.
Hmmm...
Secara umum semua kenikmatan itu sudah saya alami langsung, dan bisa membayangkan semua jenis kenikmatan-kenikmatan duniawi yang umumnya diakui manusia yang tidak saya alami langsung.
Makanan, minuman, wewangian/aroma, visual, seksual, dan pemicu-pemicu yang memberikan rasa nikmat, nyaman, menyenangkan bagi jiwa...
Namun, semuanya bersifat terbatas dan temporer, tak ada satupun kenikmatan yang berlangsung terus-menerus...
Seberapa banyak, seberapa kuat dan seberapa lamanya seseorang bisa menikmati makanan terlezat di dunia ini? menikmati nikmatnya bersetubuh...? menikmati....
Alangkah malangnya mengharapkan terpenuhinya segala keinginan-keinginan di dunia yang fana ini, yang mutlak akan didatangi sang pemutus segala kenikmatan.
Alangkah menyedihkannya bagi menikmati yang semu, yang tidak perduli atau tidak meyakini yang tidak semu...