Sekitar enam tahun yang lalu saat saya baru bekerja di perusahaan farmasi asing, saya bersama seorang rekan kerja jalan-jalan ke tempat pemandian air panas Lau Sidebug-debug. Lokasinya kira-kira 30 kilometer dari kota Medan ke arah kota Berastagi.
Setelah puas mandi-mandi air panas yang berasal dari kaki pegunungan, kami melanjutkan perjalanan memasuki kebun jeruk wisata yang lokasinya tidak jauh dari Lau Sidebug-debug. Ketika itu, ratusan pohon-pohon jeruk sedang memamerkan buah-buahnya yang sedang ranum-ranumnya. Kami dipersilahkan pemilik kebun untuk menikmati buah-buah manis itu sepuas-puasnya dengan sekali bayar, kalau tidak salah ingat sekitar 10 ribu rupiah per orang.
Bukan, bukan lokasi pemandian dan kebun jeruk wisata itu yang menciptakan kenangan yang paling berkesan, tetapi masing-masing istri kami yang juga turut serta, saat itu sedang hamil besar, kehamilan pertama pula.
Bagi teman-teman yang pernah ke Lau Sidebug-debug tentunya mengetahui bagaimana kondisi jalan kesana. Jalanan terus menanjak dan berkelok-kelok mulai dari Medan hingga ke lokasi. Sebagian jalan berlobang-lobang dan berbatu-batu.
Kondisi jalan yang sebenarnya cukup mengkhawatirkan mengingat keadaan istri kami.
Namun syukurlah, kendaraan yang kami gunakan, Toyota Avanza, kualitasnya sangat bagus. Di dalamnya terasa nyaman dan lembut, sehingga tidak mengganggu kesehatan istri kami. Selain itu mesinnya bertenaga, memudahkan rekan saya melalui jalananan dengan baik.
[caption id="attachment_281537" align="aligncenter" width="448" caption="1. Istirahat sejenak sebelum mencapai lokasi pabrik @ajuskoto"][/caption]
Sedangkan momen kedua baru terjadi seminggu yang lalu, saat saya bersama tiga orang rekan kerja sedang berada di pelosok kota Bireuen Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dalam rangka menunaikan tugas dari kantor untuk memasang peralatan pengolahan limbah di salah satu Pabrik Kelapa Sawit disana.
Di sela-sela pekerjaan, saat jam istirahat, saya memberanikan diri belajar membawa mobil.
Untuk pertama kalinya dalam seumur hidup saya membawa mobil, sendirian. Toyota Avanza, mobil pertama yang saya kendarai sendiri.
Sebelumnya saya sama sekali tidak pernah membawa mobil apapun, karena sebelum itu saya memang belum percaya diri bisa mengendarai mobil. Secara teoritis, ya, saya sudah mahir, karena saya suka memperhatikan rekan-rekan yang sedang menyupiri mobil, dan terutama karena kegemaran saya memainkan game simulasi mobil, saat masih kuliah belasan tahun yang lalu.