Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik kepada lingkungan alam dan lingkungan sosial dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Alasan Ilmiah Mengapa Pilkada Tahun Ini Sebaiknya Ditunda

24 September 2020   06:01 Diperbarui: 24 September 2020   18:19 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay

Dari belasan hasil jurnal penelitian terkait yang saya telaah, pada prinsipnya dinamika cuaca jelas memberikan pengaruh terhadap perkembangannya.

Faktor yang ketiga adalah meningkatnya aktivitas sosial masyarakat umum.

Skenario Perkembangan Pandemi Covid-19 (bussinessinsider.com)
Skenario Perkembangan Pandemi Covid-19 (bussinessinsider.com)
Sepengamatan saya semenjak Maret, sikap masyarakat terhadap pandemi ini sudah sangat berbeda.

Pada awalnya menunjukkan tanda-tanda ketakutan yang berlebihan alias paranoid. Desinfektan, antiseptik (hand sanitizer) dan masker medis (surgical mask) diserbu hingga keberadaannya menjadi langka.

Setengah tahun kemudian, kewaspadaan sudah melonggar sedemikian rupa. Didorong oleh sikap pemerintah dengan imbauan berdamainya, dengan new normal--yang kemudian diganti dengan istilah adaptasi kebiasaan baru, dan terutama disebabkan oleh basic instinct, yaitu dorongan untuk tetap bertahan hidup, masalah kebutuhan perut harian.

Jika kita semua, khususnya pemerintah yang diberi amanah besar berupa kekuasaan untuk mengelola negara, tidak mengantisipasi kemungkinan terjadinya masa puncak dalam tiga bulan ke depan, kita benar-benar akan dihadapkan pada peristiwa horor yang sangat mengerikan.

Sistem kesehatan akan kolaps karena lonjakan jumlah pasien, upaya perawatan korban menjadi tidak maksimal, akan banyak yang terlantar.

Kematian demi kematian korban pandemi tidak terelakkan, semakin sulit untuk dicegah. Padahal sampai sekarang kita sudah kehilangan ratusan orang tenaga-tenaga medis.

National Museum of Health and Medicine, USA
National Museum of Health and Medicine, USA
Dengan situasi dan kondisi yang demikian, apakah kita masih mau memperbesar kemungkinan terjadinya dengan tetap melaksanakan sebuah pesta besar, pesta demokrasi PILKADA di akhir tahun ini juga? Bukankan kemanusiaan berada di atas permusyawaratan perwakilan?

Duh, Tuan-tuan yang mulia. Tuhan Yang Maha Esa telah mengaruniai kita akal yang sangat istimewa. Akal yang memampukan kita untuk bisa mengelakkan diri dari suatu peristiwa-peristiwa yang bisa mengancam kehidupan kita.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Adisasmito, memang menegaskan tak ada toleransi bagi aktivitas politik yang menimbulkan kerumunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun