Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Entrepreneur

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik kepada lingkungan alam dan lingkungan sosial dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Limbah Biologis Manusia Jadi Air Minum, Mengapa Kok Diejek?

28 Mei 2018   07:43 Diperbarui: 29 Mei 2018   14:35 3511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wakil Gunernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PAL-Adrich Tech System, yang berlokasi di Intalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT), RT 05/02, di Jalan Router Ring Road Lingkar Luar, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat pada Rabu (23/5/2018). Warta Kota/Panji Baskhara Ramadhan

Beberapa hari terakhir ini, sedang hangat perbincangan di medsos tentang program pengolahan limbah manusia oleh Pemprov DKI Jakarta. Program ini membuat Sandiaga Uno diejek (di-bully) oleh sebagian orang.

Setelah menelaah isu ini, akhirnya saya mengetahui bahwa ejekan itu sama sekali tidak ada dasarnya. Malah sebaliknya, program ini sudah seharusnya diapresiasi dan didukung dengan baik.

Baiklah saya uraikan sedikit persoalannya. Sebagai catatan, saya pernah bekerja di sebuah perusahaan di kota Medan sebagai konsultan teknis IPAL industri dan domestik.

Pengolahan limbah biologis, memiliki sejarah yang sangat panjang. Pernah diaplikasikan untuk tanaman oleh Columella (De Re Natura) di awal abad masehi. Ide ini dan aplikasinya bagi kesejahteraan manusia mengalami kemajuan dan perkembangan yang signifikan hingga tiba di era medsos, ditandai oleh Bill Gates yang mendanai program kemanusiaan melalui proyek Janicki Omni Processor (JOP) hingga jutaan dollar.

JOP merupakan sistem yang digunakan untuk mengolah limbah manusia menjadi air bersih. Saking bersihnya bahkan bisa diminum. Limbah yang diolah bebas dari bibit penyakit (patogen).

Bill Gates sendiri setelah meminumnya mengatakan, "It was delicious".

Prosesnya relatif sederhana, efektif dan efisien.

Lumpur limbah manusia dikumpulkan dari pemukiman dan dimasukkan ke dalam sistem JOP. Setelah direbus, uap air dan padatannya dipisahkan. Uap air yang terbentuk disalurkan ke dalam unit destilasi.

Padatan yang terbentuk dibakar, uapnya digunakan untuk mengaktifkan mesin pembangkit listrik tenaga uap. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk kebutuhan mesin itu sendiri, sedangkan sisanya disalurkan ke komunitas di sekitarnya. Sementara abu yang dihasilkan bisa digunakan sebagai tanah timbun dan untuk keperluan lainnya.

Bagaimana dengan Andrich Tech (AT) yang telah didanai, digunakan Pemprov, dan akan dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk kepentingan warga DKI Jakarta?

Secara prinsip, prosesnya sama saja dengan JOP. Sistem ini diciptakan oleh Andri dan Chairunnas, dua lelaki asal Sumatera Barat. Dari sisi ini, kita sudah sepatutnya bangga bahwa sistem ini murni karya anak bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun