Mohon tunggu...
Lohmenz Neinjelen
Lohmenz Neinjelen Mohon Tunggu... Buruh - Bola Itu Bundar, Bukan Peang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://gonjreng.com/

Selanjutnya

Tutup

Bola

Rasain Timnas Indonesia Kalah Telak!

23 Maret 2019   07:37 Diperbarui: 23 Maret 2019   08:23 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: bogor.tribunnews.com

Timnas Indonesia U-23 kalah telak, bisa juga dikatakan anak-anak asuhan Indra Sjafri ini dicukur gundul oleh lawannya. 

Dicukur gundul? Sudah lama tidak mendengar istilah ini. Mungkin istilah dicukur gundul ini sudah tidak laku lagi seiring dengan berkurangnya profesi tukang cukur? Entahlah.

Timnas Indonesia dicukur gundul pada pertandingan pertama Grup K kualifikasi Piala Asia U-23 2020 saat menghadapi Thailand di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam (22/3/19). 

Pertandingan Timnas Indonesia U-23 vs Thailand tadi malas menyaksikannya secara langsung, meski media-media mengatakan ada Live Streaming RCTI.

Beberapa jam sebelum pertandingan pun media kembali mengingatkan ada Live Streaming RCTI pada pukul 17.00 WIB, Timnas Indonesia U-23 vs Thailand. 

Mau diingatkan ada Live Streaming RCTI berapa kali pun tetap saja malas menyaksikan pertandingan tersebut. Memang dasarnya lagi malas nonton, jadi gak ngaruh segala berita Live Streaming RCTI tadi.

Hasil akhir pertandingannya Timnas Indonesia U-23 kalah 0-4. Thailand hanya mampu mencetak satu gol pada babak pertama (Shinnaphat Leeaoh, 22'), tapi di babak kedua berhasil menyarangkan tiga gol (Supachai Jaided, 51' dan 71', serta Supachok Sarachat , 74').

Rasain Timnas Indonesia kalah telak, rasain dicukur gundul!

Mungkinkah ada sebagian pihak yang mengatakan seperti itu? Mungkin saja, jumlah penduduk Indonesia lebih dari 200 juta. Jika tidak diutarakannya secara langsung, mungkin dalam hatinya.

Menurut pelatih Indra Sjafri, kekalahan telak tadi disebabkan anak-anak asuhannya tak mampu keluar dari tekanan lawan sejak babak pertama.

"Pertandingan tadi kami banyak melakukan bertahan karena memang kami tidak bisa mengembangkan permainan mulai babak pertama. Kami ditekan dan pemain tidak bisa keluar dari tekanan tersebut, makanya ada kesan kami bermain bertahan. Padahal, kami sudah berusaha membangun serangan," ujarnya di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun