Timnas Indonesia akan mengawali laga di turnamen Piala AFF 2018 melawan Singapura yang akan berlangsung di Stadion Nasional hari ini (Jumat, 9/11/18).
Selain Singapura, tim lain yang tergabung dalam Grup B adalah Filipina, Thailand dan Timor Leste.Â
Dua tim teratas akan lolos ke babak berikutnya. Mengingat Thailand masih sedikit di atas lainnya diperkirakan satu tempat sudah menjadi miliknya. Tinggal satu tempat tersisa yang diperebutkan, sementara Filipina saat ini ditangani mantan pelatih top dunia, yaitu Sven-Göran Eriksson.Â
Cukup berat memang peluang Timnas Indonesia untuk lolos ke babak berikutnya. Maka dari itu pada pertandingan melawan Singapura nanti Evan Dimas dkk tak boleh pulang tanpa meraih poin.
Fandi Ahmad pelatih Singapura mengatakan Timnas Indonesia di bawah asuhan Bima Sakti sekarang ini lebih berbahaya dibanding saat ditangani Luis Milla.
Sebaiknya jangan percaya dengan pernyataan Fandi Ahmad tadi yang cenderung sebuah pernyataan basbang (basi banget). Lupakan segala yang basi supaya tidak mudah dibohongi.
Meski Singapura saat ini lebih banyak bermateri pemain-pemain muda atau Fandi Ahmad sedang membangun tim untuk masa depan, sebaiknya jangan sekali-kali Timnas Indonesia memandang remeh, kalau tidak ingin menyes...menyesal!Â
Faktor tuan rumah dan dukungan penonton di stadion, apalagi bagi mereka yang masih berusia muda seperti rerata pemain Singapura saat ini bisa membuat mereka "gila" atau tampil kesetanan sekaligus menghancurkan anak asuh Bima Sakti.
Diperkirakan pertandingan akan berlangsung dalam tempo sedang-sedang saja, meski di awal babak akan terlihat menggebu-gebu. Timnas Indonesia akan memanfaatkan lebar lapangan dan lebih mengaktifkan pemain sayap untuk menerobos pertahanan Singapura. Bima Sakti sendiri mengakui memiliki stok pemain sayap yang cukup banyak dan lumayan bagus.
Dukungan penonton untuk Timnas Indonesia tentu saja lebih sedikit dibanding tim tuan rumah, tapi bukan berarti Timnas  butuh dukungan Miyabi.
Memang Miyabi pernah memakai jersey Timnas Indonesia menjelang Piala Dunia 2018 lalu, tapi itu hanya bisnis, bukan bentuk dukungan mantan bintang film porno yang belakangan ini namanya menghiasi media dan menuding pihak imigrasi ingin selfie dengannya (sila baca perseteruan antara Miyabi dan pihak imigrasi Bali: 1 , 2 , 3).