Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

[Breaking News] BBM Non-subsidi Turun secara Diam-diam

5 Januari 2019   08:30 Diperbarui: 5 Januari 2019   10:02 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Tribunews.com

Semoga tidak banyak yang komplin, karena secara diam-diam harga BBM non-subsidi diturunkan. Sewajarnya memang demikian, karena harga rata-rata minyak mentah dunia turun. Namun biasanya ditahun politik, penurunan harga BBM tetap saja dianggap politis.

Seperti yang diungkapkan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, kebijakan ini mengikuti turunnya harga rata-rata minyak mentah di dunia. Penyesuaian harga yang dilakukan Pertamina, lanjutnya telah sesuai dengan mekanisme dan peraturan yang berlaku.

"Kami telah berkordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, terutama pelanggan setia produk-produk Pertamina," ujar Nicke dalam keterangan resmi, Jumat (4/1/2019). (Tribunews.com)

Direktur Pemasaran Retail, Mas'ud Khamid menyebutkan, penyesuaian harga tersebut berlaku buat jenis BBM Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Dex. Berikut rincian penurunan harga BBM Pertamina:

- Pertalite turun sebesar Rp 150 per liter dari Rp. 7800 menjadi Rp. 7.650
- Pertamax turun sebesar Rp 200 per liter dari Rp. 10.400 menjadi Rp. 10.200
- Pertamax Turbo turun sebesar Rp 250 per liter dari Rp. 12.250 menjadi Rp. 12.000
- Dexlite turun sebesar Rp 200 per liter Rp. 10.500 menjadi Rp. 10.300
- Dex turun sebesar Rp 100 per liter dari Rp. 11.850 menjadi Rp. 11.750

Bagus juga Pertamina melakukan penurunan harga BBM non-subsidi, karena efek dari penurunan harga ini akan sangat dirasakan oleh kalangan menengah keatas. Secara politis, isu harga BBM tidak lagi dijadikan komoditas Politik.

Bagi pihak Oposisi turunnya harga BBM non-subsidi ini jelas akan tetap dijadikan isu politik, terlebih penurunan harganya dilakukan dalam masa kampanye. Padahal, dimasa pemerintahan SBY pun terjadi hal yang sama, juga diisukan sebagai upaya untuk menarik simpati masyarakat terhadap pemerintah berkuasa.

Bedanya dengan sekarang, penurunan BBM dimasa Pemerintahan SBY menjelang Pemilu 2009 sebanyak Dua Kali, dianggap sebagai sebuah kesalahan  terbesar yang menyebabkan Indonesia terjebak dalam jerat subsidi BBM yang membebani APBN.

"Menurunkan harga BBM waktu itu adalah kesalahan utama yang dilakukan pemerintahan SBY. Kalau saja waktu itu tidak diturunkan, kita akan memiliki postur anggaran yang berbeda. Kita tidak akan terbebani dengan beban subsidi yang sebesar ini," ujar Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Fadhil Hasan dalam diskusi di Kantor INDEF, Jakarta, Rabu (27/8/2014).(Detik.com)

Catatan detikFinance, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menaikkan 4 kali harga BBM subsidi, dan menurunkan 3 kali harganya.

SBY pernah mengatakan sejak Indonesia merdeka, harga BBM subsidi telah naik 38 kali, termasuk tujuh kali pada masa reformasi setelah masa orde baru selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun