Mohon tunggu...
Aji Pradana
Aji Pradana Mohon Tunggu... -

Drifter

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Essai Pendidikan

31 Agustus 2014   06:11 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:02 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pendidikan Masa Kini

Pendidikan Indonesia masa kini bertujuan untuk menciptakan manusia yang cerdas dan berbudi pekerti luhur. Berbicara tentang pendidikan, maka terkait juga dengan bahasan perkembangan peradaban manusia. Perkembangan pendidikan manusia akan berpengaruh terhadap dinamika sosial-budaya masyarakatnya. Sejalan dengan itu, pendidikan akan terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan kebudayaan. Banyak pendapat para tokoh pendidikan yang kemudian berdampak terhadap peradaban manusia. Sebut saja Jean Jaqques Rosseau, seorang tokoh pembaharu Perancis menyatakan, semua yang kita butuhkan dan semua kekurangan kita waktu lahir, hanya akan kita penuhi melalui pendidikan. Aristoteles, ahli filsafat Yunani kuno berpendapat, bahwa perbaikan masyarakat hanya dapat dilakukan dengan terlebih dahulu memperbaiki system pendidikan. Van de venter, tokoh politik ETIS atau balas budi, yang menjadi tonggak awal perkembangan munculnya golongan terpelajar Indonesia juga mengatakan, pendidikan yang diberikan kepada rakyat pribumi, akan dapat merubah nasib pribumi. Tokoh pendiri nasional yakni Ir. Soekarno dan Ki Hajar Dewantara juga menyebutkan, bahwa satu-satunya yang dapat mengubah nasib suatu bangsa hanyalah pendidikan. Selanjutnya menurut UNESCO, badan PBB yang menangani bidang pendidikan menyerukan kepada seluruh bangsa-bangsa di dunia, bahwa jika ingin membangun dan berusaha memperbaiki keadaan seluruh bangsa maka haruslah dari pendidikan, sebab pendidikan adalah kunci menuju perbaikan terhadap peradaban. Oleh karena itu UNESCO merumuskan bahwa pendidikan itu adalah learning how to think (belajar bagaimana berfikir), learning how to do (belajar bagaimana melakukan), learning how to be (belajar bagaimana menjadi), learning how to learn (belajar bagaimana belajar), dan learning how to live together (belajar bagaimana hidup bersama). Dengan demikian, jelaslah bahwa pendidikan adalah sesuatu yang sangat urgen dan mutlak bagi umat manusia. Oleh karena itu, tidaklah sekedar transfer ilmu pengetahuan.Tujuan pendidikan sesungguhnya menciptakan pribadi yang memiliki sikap dan kepribadian yang positif. Sikap itu antara lain seperti jujur dan dapat dipercaya (memiliki karakter dan integritas yang baik atau suka bekerjasama dalam tim), bangga berdisiplin, bangga bertanggung jawab, memiliki pola pikir yang rasional dan ilmiah, mengutamakan berdiskusi daripada berdebat, mengutamakan kepedulian terhadap sesamanya, dan lain sebagainya. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap Negara di dunia. Sudah menjadi suatu rahasia umum bahwa maju atau tidaknya suatu Negara dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Seperti yang kita ketahui bahwa suatu pendidikan tentunya akan mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas baik dari segi spiritual, intelegensi, dan skill. Pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Apabila output dari proses pendidikan ini gagal, maka sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan. Bagi suatu bangsa yang ingin maju, pendidikan harus dipandang sebagai sebuah kebutuhan, sama halnya dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Maka tentunya peningkatan mutu pendidikan juga berpengaruh terhadap perkembangan suatu bangsa. Kita ambil contoh Amerika, mereka tak kan jadi seperti sekarang ini apabila –maaf- pendidikan mereka setaraf dengan kita. Di Eropa, dari masa perkembangan perdaban kuno sampai munculnya abad pencerahan (renaissance) , bidang pendidikan mendapat tempat utama dan strategis dalam kehidupan pemerintahan. Lalu bagaimana dengan Jepang si ahli teknologi itu? Jepang sangat menghargai pendidikan, mereka rela mengeluarkan dana yang sangat besar hanya untuk pendidikan. Bukan untuk kampanye atau hal lain tentang kedudukan. Tak ubahnya di Negara lain, seperti Malaysia dan Singapura yang menjadi Negara tetangga kita.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun