Sepanjang sejarah kepemimpinan sosok wanita kelahiran Kediri, 20 November 1961 menorehkan beberapa prestasi gemilang sebagai walikota Surabaya yakni Kota surabaya meraih 8 kali piala adipura kencana berturut-turut yakni 2011 hingga 2018 untuki kategori kota metropolitan serta adipura paripurna pada tahun 2016.
Selain itu, prestasi lainnya yang ia raih adalah Surabaya menjadi kota yang terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik pada tahun 2012 versi Citynet, penghargaan tingkat Asia-Pasifik yaitu Future Government Awards 2013 di dua bidang sekaligus yaitu data center dan inklusi digital menyisihkan 800 kota di seluruh Asia-Pasifik. dan masih banyak lagi.
Kebijakan politik kemanusiaan selama menjadi walikota Surabaya adalah dengan membagi makanan setiap hari kepada warga Surabaya yang tergolong kurang mampu
Melansir dari Iiputan 6, Tri Rismaharini (Risma) menceritakan alasan memberikan makan gratis kepada 35 ribu orang di Surabaya.
Pada saat terjun langsung ke lapangan juga membawakan beras, minyak, buku, dan bola bagi warga Surabaya yang membutuhkan.
Pemikiran Politik Bung Karno tentang Kemanusiaan
Pada dasarnya bahwa manusia adalah makhluk masyarakat (homo socius), menjadi manusia yang saling menguntungkan diantara manusia lain.
Secara mendasar, gambaran kemanusiaan bahwa Bangsa Indonesia mempunyai cita-cita yakni masyarakat adil dan makmur.
"Kita harus mencari hubungan dengan bangsa-bangsa lain di atas dasar persamaan, daulat sama daulat, dan saling-menguntungkan," kata Bung Karno.
Kerangka berfikir Bung Karno tentang kemanusiaan lebih banyak menyerap kepada pemahaman kemanusiaan ala Mahatma Gandhi, "My Nation is Humanity", nasionalisme saya adalah kemanusiaan.
Dalam pidato 1 Juni 1945 (Lahirnya Pancasila) dikatakan dengan tegas: "Nasionalisme hanya bisa hidup subur di dalam taman sarinya internasionalisme. Internasionalisme hanya dapat hidup subur jikalau berakar di buminya nasionalisme."