Mohon tunggu...
Aji Cahyono
Aji Cahyono Mohon Tunggu... Jurnalis - Islamic Education, Politic International Relationship, Middle East Region, Philosopher

Saya di lahirkan dari cinta, oleh cinta, dan untuk cinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membangun Paradigma Perjuangan Kehidupan Konstruktif dalam Gambaran "Skripsi"

18 Maret 2020   01:55 Diperbarui: 18 Maret 2020   02:13 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menulis merupakan pendekatan reflektif yang di lakukan oleh insan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang dapat memberikan kebermanfaatan bagi khalayak publik. menulis bagi saya merupakan suatu hasrat dalam menuangkan gagasan atau ide yang dapat membangun paradigma yang konstruktif. 

Dalam hal ini bagi penulis pentingnya dalam menuangkan tulisan sebagai catatan sejarah bahwa menulis itu hal yang vital, dalam konteks ini adalah mengulas kembali sejarah dalam menuangkan paradigma di waktu yang di tuangkan gagasan di kala itu.

Skripsi merupakan salah satu mata kuliah syarat dalam kelulusan baik di skala sekolah tinggi, institut, maupun universitas. oleh karena itu, bagi saya skripsi merupakan pola gerakan reflektif yang berbentuk karya tulis ilmiah sebagai tugas akhir kelulusan dalam strata - 1, dalam konteks ini saya harus berupaya dalam menunaikan tugas ini semaksimal mungkin dalam menunaikan tugas sebagai syarat kelulusan dalam bentuk formal. meskipun berbagai macam dinamika yang harus di hadapi.

Sebelum memasuki proses pengerjaan skripsi ini, saya berupaya mengajukan judul skripsi mengenai undang - undang pesantren, dan bagi saya kajian ini menarik untuk di kaji, karena dengan adanya undang - undang ini menjadi catatan bahwa pesantren harus di akui secara formal dan menjadi prioritas seorang santri bukan hanya ahli di bidang ilmu agama saja, melainkan santri juga di siapkan menjadi kontributor dalam membangun bangsa yang berkarakter.

Karena di jumpai maraknya pragmatisme manusia yang tidak berkarakter baik dan mengedepankan prinsip materialisme menjadi tujuan utama sehingga berdampak pada buruknya membangun peradaban bangsa, sehingga unsur kegotong - royongan sangat rendah nan berkarakter.

Memasuki ujian proposal, hal ini menjadi tantangan bagi saya dalam menjawab berbagai macam persoalan yang di kaji, bahkan judul ini hampir saja menuai masukkan bahkan ada indikasi penolakan, alasan penolakan ini memperhatikan beberapa aspek.

Salah satunya adalah judul ini bukan  ranahnya dari skala Strata -1, melainkan Strata - 2 atau bahkan Strata - 3, awal mula penguji menganjurkan penelitian di skala kota atau provinsi. 

dan bagi saya merupakan tantangan bagi saya atau survive dalam menyelesaikan skripsi ini dalam pengambilan data di pusat. dan akhirnya penguji memberikan jalan untuk meneruskan judul skripsi ini dan memberikan restu dalam penyelesaian ini sekaligus sebagai pembimbing skripsi 1.

Setelah itu, saya mencoba melayangkan surat penelitian ke ormas islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. pertama saya mengunjungi ormas Islam Nahdlatul Ulama yaitu di Kantor PBNU yang beralamatkan di Kecamatan Senen, Jakpus. 

ketika mengunjungi kantor PBNU, saya merasakan kebingungan surat ini mana yang akan dituju, dan akhirnya ada orang yang baik kebetulan juga berkantor di PBNU.

sehingga dalam topik pembahasan undang - undang pesantren di anjurkan wawancara di Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama dan akhirnya melayangkan surat penelitian ke RMI-NU dan berkomunikasi dengan pegawai yang ada di RMI NU yang berkantor di Lt. 6 gedung PBNU dan sekaligus menunggu kesiapan dari perwakilan lembaga tersebut kepada tokoh RMI - NU yang konsen mengkaji tentang Pesantren dengan menunggu waktu yang cukup lama yaitu kurang lebih 2 bulan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun