Mohon tunggu...
ajeng septiana wulandari
ajeng septiana wulandari Mohon Tunggu... Administrasi - bicara saja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

saya adalah saya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Semangat Jokowi Tak Lagi Sendiri

19 Oktober 2019   19:33 Diperbarui: 19 Oktober 2019   19:31 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lima tahun lalu, beribu mata menyangsikan kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Mereka ragu, apakah seorang Joko Widodo bisa menuntaskan masalah di negeri ini. Maklum saja, dia berasal dari kalangan rakyat biasa, tetapi memiliki mimpi besar soal Indonesia.
Hujatan, hinaan, cibiran dan kritik pedas terus menghampirinya. Namun dia terlihat seolah tak peduli. Jokowi tetap bekerja.

Hasilnya ternyata cukup mengejutkan. Lima tahun ini kita menyaksikan parade pembangunan yang masif dan pesat di seluruh Indonesia.

Infrastruktur dibangun menyeluruh, tanpa memandang Jawa dan luar Jawa. Keadilan dan pemerataan pembangunan menjadi fokus utama yang dihadirkan setelah lama absen.

Hal itu tentu bukan tanpa resiko, Jokowi seolah tanpa henti dihina dan dikritik. Bahkan hampir setiap hari.

Kita ingat, seorang Fadli Zon dulu pernah mengkritik bahwa pembangunan infrastruktur itu tidak penting bagi rakyat. Katanya, rakyat tidak makan jalan toll.

Pun demikian dengan kritikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang pernah menyebut arah pembangunan Jokowi salah. Katanya, program 'Revolusi Mental' Jokowi  semakin tidak terdengar karena dikalahkan oleh deru pembangunan jalan tol dan jembatan.

Meski dikiritk kanan-kiri, Jokowi tetap bekerja. Itulah ciri dari pemimpin sejati. Rakyat pun juga tidak buta. Mereka bisa melihat dan mendengar mana pemimpin yang layak dipilih lagi.

Dengan segala upaya negatif tersebut ternyata terbukti tidak mampu menggerus elektabilitas Presiden Jokowi pada Pemilu 2019.

Hal ini karena mayoritas rakyat menganggap hal tersebut bukanlah kritik yang berdasarkan fakta dan logis, sehingga kembali memberi mandat kepada Presiden Jokowi.

Kemenangan Jokowi dalam pilpres 2019 akhirnya menyadarkan kelompok oposisi yang selama ini hanya mampu mengdiskreditkan kinerja kabinet Jokowi-JK tanpa masukan yang berarti.

Semangat pembangunan infratruktur, reformasi birokrasi, peningkatan kesejahteraan rakyat dan perlawanan terhadap kebangkitan radikalisme di Indonesia kini didukung penuh oleh oposisi. Mereka yang dulu beroposisi, kini turut mendukung pemerintahan Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun