Mohon tunggu...
Ajeng SekarCahyani
Ajeng SekarCahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (21107030138)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Merintis Usaha Warung Madura: Kisah Perjuangan Mbak Neva, UMKM di Yogyakarta.

12 Juni 2025   22:12 Diperbarui: 12 Juni 2025   22:12 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Mbak Neva Pemilik Warung Madura (Dokumentasi Pribadi)

Perubahan drastis dari memiliki penghasilan bulanan menjadi mengandalkan hasil harian dari warung menjadi tantangan psikologis dan finansial tersendiri. Dalam situasi sulit, mereka sempat meminjam dana untuk menambah modal. Namun, mereka juga harus mengatur keuangan dengan sangat cermat agar dapat mengembalikan pinjaman sekaligus tetap menjaga kelangsungan usaha.

Strategi Mengelola Keuangan Usaha
Dalam mengelola keuangan, Mbak Neva dan suami terus mencoba berbagai cara agar modal usaha dapat terus berputar. Salah satu strategi yang mereka lakukan adalah memutar kembali keuntungan harian untuk modal pembelian stok barang. Setiap keuntungan yang didapat tidak langsung diambil sebagai pendapatan pribadi, melainkan digunakan kembali untuk melengkapi kebutuhan warung.

Cara pengelolaan seperti ini membantu mereka menjaga kestabilan stok barang dan perlahan memperluas variasi produk yang dijual. Walau keuntungan yang dihasilkan tidak langsung besar, namun usaha ini perlahan mulai menunjukkan hasil positif. Hingga kini, mereka pun masih terus bereksperimen dengan berbagai strategi pengelolaan modal agar usaha tetap berjalan stabil.

Menghadapi Pasang Surut Penjualan
Selain persoalan modal, warung madura juga kerap mengalami pasang surut penjualan, terutama ketika memasuki masa liburan mahasiswa. Karena lokasi warung berada di kawasan kos-kosan, ketika musim liburan tiba dan mahasiswa pulang kampung, jumlah pembeli otomatis berkurang. Namun beruntung, karena barang dagangan mereka merupakan kebutuhan pokok yang tidak mudah basi, stok barang tetap bisa disimpan lebih lama hingga masa ramai kembali tiba.

Harapan dan Rencana Pengembangan Usaha
Meskipun perjalanan tidak selalu mulus, Mbak Neva tetap optimis menatap masa depan. Ia bersama suami berharap ke depannya dapat mengembangkan Warung Madura menjadi lebih besar dan lebih lengkap. Bahkan, mereka memiliki cita-cita untuk membuka cabang baru, seperti konsep Warung Madura yang kini banyak ditemukan di berbagai sudut Yogyakarta.

Bagi mereka, usaha warung madura masih memiliki prospek cerah, khususnya di kawasan dengan populasi perantau dan mahasiswa yang tinggi. Selama kebutuhan pokok selalu dicari, warung kelontong tetap akan menjadi solusi praktis bagi banyak orang.


Ketekunan Kunci Sukses UMKM

Kisah Mbak Neva menjadi salah satu gambaran nyata bagaimana pelaku UMKM di Indonesia berjuang membangun usaha dari bawah. Dengan modal terbatas, ketekunan, kreativitas, serta dukungan dari pasangan, mereka mampu menghadapi berbagai tantangan yang datang. Kisah seperti ini memperlihatkan bahwa sukses dalam usaha kecil tidak selalu bergantung pada besar kecilnya modal, melainkan lebih pada semangat, kesabaran, dan kemampuan beradaptasi.

Semoga kisah inspiratif ini dapat menjadi motivasi bagi banyak orang yang tengah merintis usaha serupa. Bahwa dengan tekad yang kuat dan kerja keras, usaha kecil pun bisa berkembang dan membawa hasil yang menjanjikan.

Foto Warung Madura Mbak Neva (Dokumentasi Pribadi)
Foto Warung Madura Mbak Neva (Dokumentasi Pribadi)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun