Mohon tunggu...
Aisyah Zahroh Firdaus
Aisyah Zahroh Firdaus Mohon Tunggu... Guru - maba uin

Mahasiswi baru UIN Maulana Malik Ibrahim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Itu Teknik Deteksi Dini Terhadap Tumbuh Kembang Anak

7 Desember 2020   23:30 Diperbarui: 7 Desember 2020   23:43 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keinginan orang tua tentu anaknya dapat peryumbuh kembang optimal, agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi ginetik atau sesuai dengan usianya yang pada dalam diri anak. Hal ini dapat tercapi jika kebutuhan anak tercapai yaitu kebutuhan dasar(asah,asih dan asuh) jika itu semua terpenuhi yang mencakup perhatian,kasih sayang,gizi,kesehatan,penghargaan,pengasuhan,rasa aman atau perlindungan,partisipasi,stimulasi dan pendiidkan. Kebutuhan tersebut harus terpenuhi sejak anak usia dini, bahkan sejak bayi berada dan deteksi dini penyimpangan perkembangan anak. Deteksi dini yaitu melalui Pengukuran Antropomateri pengukuran ini dapat meliputi pengukuran berat badan,tinggi badan,lingkar kepala dan lingkar atas. 

Deteksi dini tumbuh kembang upaya untuk orang tua mengetahui sikap,mental dan perasaan sang anak. Ada beberapa jeni cara mendeteksi dini tumbuh kembang anak yang bisa dilakukan, salah satunya yaitu: 

1Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan Deteksi ini dilakukan supaya mengetahui apakah anak dalam kondisi kurangnya gizi atau tidak. Yang digunakan sistemnya Parameter untuk mengukur berat badan, tinggi badanm dan mengukur lingkar kepala anak Deteksi penyimpangan ini bertujuan untuk melihat sang anak sejauh mana berkembang,apakah anak kesulit dalam berbicra (keterlambatan bicara), gangguan daya ingatnya, dan sulit untuk mendengan dengan adanya iini pemeriksaan akan dilakukan dengan cara skrining atau menggunakan kuesioner yang di berikan oleh bebrapa dokter spesialis anak Deteksi penyimpangan mental sosial bertujuan untuk mengetahuo sang anak apakah mengalami ganguan mental,seperti autisme,kosentasi, dan hiperaktif. Metode ini menggunakam dengan menggunakan kuseioner detksi dini autis pada anak untuk umur 18- 36 bulan, metode deteksi ini gangguan pemusatan perhatian,dan deteksi dini hiperakti 

 Alat pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai settin dan berbagai sumber berbagi cara salah satunya dengan koensioner,wawancara dan bisa juga dengan observasi . ketika penyimpangan mental sosial menggunakam dengan menggunakan kuseioner deteksi dini autis pada anak untuk umur 18-36 bulan, metode deteksi ini gangguan pemusatan perhatian,dan deteksi dini hiperaktif.  anak kesulit dalam berbicra (keterlambatan bicara), gangguan daya ingatnya, dan sulit untuk mendengan dengan adanya iini pemeriksaan akan dilakukan dengan cara skrining atau menggunakan kuesioner yang di berikan oleh bebrapa dokter spesialis anak. 

Langkah-Langkah Pengumpulan Data Dalam langkah- langkah pengumpulan data ini berdasarkan situasi dan kondisi di puskesmas ataupun di rumah sakit sebgai objek penelitian. Di bawah ini beberap contoh langkah-langkah pengumpulan data yang di gunakan yaitu : 

1. Observasi Dengan contoh observasi yaitu tim penelitian melakukan penelitian di lapangan di puskesmas ataupun di rumah sakit guna mengetahui sampai seberapa jauh monitoring tumbuh kembang anak pada masa balita,ada beberapa puskesmas atau rumah sakit yang melakukan deteksi dengan instrumen Deteksi dini tumbuh kembang anak (DDTK) dan menghintungnya secara manual jumlah kemampuan anak, untuk mengetahui anak memiliki gangguan tumbuh kembang, maka pihak pusekesmas ataupun pihak rumah sakit melakukan proses perkiraan atau bisa dikaitkan masih belum adanya metode perhitungan yang khusus sehingga deteksi dini anak terlihat jelas apabila anak telah memiliki gangguan keterlambatan yan berbada di bandingkan anak-anak yang lainya sehingga dapat disignifikan antara tumbuh kembang anak yang normal dan kemmapuannya yang harus di miliki.

 2. Wawancara Contohnya wawancara dengan melakukan Tanya jawab langsung kepada tim medis kesehatan di puskesmas atupun di rumah sakit sebanyaknya sebagai data di lapangan, serta bisa juga Tanya jawab kepada para ahli tumbuh kembang anak. Karena Pertumbuhan Berat Badan (BB) ideal anak memiliki tiga kelompok yaitu ketika usia 0-1 tahun: 3 kali BB lahir,usia 1-2tahun:4 kali BB lahir dan lebih dari dua tahun memiliki pertumbuhan normal rata-rata 2kg/tahun. Untuk panjangnya sendiri (PB) Panjang Badan lahir biasanya rata-rata 50 cm. Usia 0-1 tahun bertambah 50%:1-4 tahun bertambah 50%.4-6 tahun biasanya dua kali PB waktu kelahiran. Untuk Lingkar Kepala (LK) lahir rata-rata 35-37 cm. Usia nol hingga satu tahun bertambah tiga hingga empat cm; usia satu hingga enam tahun bertambah dua sampai tiga cm; usia enam tahun 54-55 cm. Cara mengukur lingkar kepala adalah dengan melingkarkan alat pengukur dari frontalis ke tulang telinga lalu ke occipitalis kembali ke frontalis dengan alat pengukur yang lembut. 

Dengan adanya melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak dari usia balita sampai anak -anak dengan menggunakam tinggi/panjang badan,berat badan dan lingkar kepala sebagai data pertumubuhan anak menjadi tau anakanak yang perkembanganya beda dengan perkembangan yang lain. Sebaiknya juga pada pengembangan selanjutnya menggunakan Tes Daya DEngar dan tes Daya Lihat sebagai deteksi dini perkembangan anak, sehingga ketika melakukan intervensi dini sebagai suatu proses mediasi seorang individu dengan lingkungannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun