Mohon tunggu...
Aisyah Ghina Hanindita
Aisyah Ghina Hanindita Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga NIM : 24107030042

Bukan sosok yang pandai berpuisi hanya seorang penulis pemula yang ingin menyampaikan kata - kata melalui sebuah tulisan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pengalaman Seru Buka Stand di ADUIN Fest 25 : Dari Iseng jadi Untung

23 Mei 2025   19:51 Diperbarui: 23 Mei 2025   19:51 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumen Pribadi

Awalnya semua ini cuma berawal dari hal sepele, habis makan bareng, scroll Instagram. Waktu itu kami baru aja selesai survei lokasi buat wawancara tugas mata kuliah. Perut kenyang, hati senang, dan sambil duduk santai, salah satu teman kami Ilma tiba-tiba nyeletuk, "Eh, ini ADUIN Fest buka pendaftaran stand jualan, lho."

Refleks kami semua ngelihat ke arah HP dia. "Seriusan? Menarik juga ya." Tanpa pikir panjang, kami berempat langsung tertarik buat nyoba. Bukan karena pengin cuan banget sih, tapi lebih karena penasaran gimana rasanya buka stand jualan. Hitung-hitung cari pengalaman baru lah ya.

Setelah diskusi singkat yang dibumbui canda-tawa, akhirnya kami setuju buat ikutan buka stand. Langkah pertama tentu bikin rencana jualan, mulai dari harga, pembagian tugas, sampai produk apa aja yang mau dijual. Awalnya sih idenya banyak banget mulai dari dessert kekinian, makanan berat, sampai cemilan-cemilan ala kaki lima. Tapi setelah liat isi dompet yang agak miris, akhirnya kami realistis aja.

Pilihan akhir kami jatuh pada es teh, cilok, dan tempura. Murah meriah, bahannya gampang dicari, dan modalnya juga nggak bikin kantong jebol. Yang penting rasanya enak dan bisa laku di kalangan mahasiswa.

Besoknya, setelah kelas selesai, kami lanjut rapat kecil buat nyusun list belanja dan bagi tugas. Aku kebagian beli bahan tempura dan isi ulang gas. Dita yang bikin cilok, Caca bertugas beli bahan-bahan cilok, dan Ilma pegang bagian packaging biar produk kami tampil kece di mata pembeli.

Kami sepakat untuk buka stand dua hari, yaitu hari Senin dan Rabu, tanggal 19 dan 21 Mei 2025. Semua udah kami siapkan matang-matang, dari modal, bahan, peralatan, sampai strategi jualan biar stand kami nggak sepi-sepi amat.

Hari Pertama: Hujan, Sepi, Tapi Tetap Semangat

Senin pagi dimulai sangat awal untuk kami. Setelah salat subuh, kami langsung mulai bikin cilok. Ulen adonan, bulat-bulatin, rebus, dan siap-siap semua keperluan lainnya. Meskipun mata masih ngantuk, tapi semangat kami tetap tinggi.

Setelah semua siap, kami berangkat ke PEMKAB Bantul untuk wawancara tugas UAS mata kuliah Kewarganegaraan. Karena itu, stand baru bisa kami buka sekitar jam 11 siang. Lokasi kami berdampingan dengan stand penjual dimsum. Awalnya semangat banget, senyum-senyum terus sambil berharap pembeli datang silih berganti.

Tapi sayangnya, cuaca nggak mendukung. Langit mendung, angin kencang, dan akhirnya hujan deras mengguyur lokasi acara. Alhasil, pengunjung yang datang bisa dihitung pakai jari. Es teh kami yang dingin dan segar itu pun nyaris nggak ada yang lirik. Sampai akhirnya sore, kami tutup stand dengan cukup banyak sisa barang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun