Bayangkan ini: Hanya dalam hitungan jam setelah Jennie Blackpink menghadiri acara pop-up store Ray-Ban di Seongsu-dong, Seoul dengan memakai salah satu seri kacamata Ray-Ban, produk tersebut langsung terjual habis di toko resmi Ray-Ban China. Fenomena serupa juga terjadi ketika Lisa Blackpink mengunggah sebuah postingan dengan boneka Labubu yang langsung viral di berbagai negara bahkan mendongkrak penjualan perusahaan Pop Mart hingga 259,6% menurut laporan Nielsen.
Dua fenomena tersebut bukan hanya sekadar bukti popularitas idol K-Pop melainkan tanda peringatan bagi pola konsumsi masyarakat modern. Kita sering kali membeli barang bukan berdasar pada kebutuhan melainkan didorong oleh rasa FOMO (Fear Of Misiing Out)–ketakutan akan ketinggalan sebuah tren.
Kekuatan Korean Wave, khususnya K-Pop, dalam industri fashion sudah tidak perlu diragukan lagi. Idol Korea Selatan saat ini bukan hanya menjadi seorang musisi saja, melainkan juga trendsetter gaya hidup. Satu unggahan Instagram atau TikTok dari mereka mampu menciptakan lonjakan permintaan yang sangat tinggi pada sebuah brand, seperti yang tercatat pada laporan Nielsen untuk fenomena boneka Labubu yang awalnya boneka biasa hingga hingga menjadi barang ‘must have’ untuk penggemar di seluruh dunia.
Namun, dibalik angka penjualan yang fantastis ternyata tanpa kita sadari ada hal yang perlu kita refleksikan bersama. Seru memang rasanya bisa membeli barang yang sama seperti yang digunakan oleh idola kita karena validasi sebagai penggemar sejati yang akan kita dapatkan. Tapi apabila berlebihan hal ini akan menjadi boomerang bagi kita. Kita tak lagi membeli barang sesuai kebutuhan atau selera kita, tetapi justru berkiblat pada orang selain secara berlebihan tanpa mempedulikan jati diri kita dan memahami kondisi keuangan.
Boleh saja membeli barang yang sama dengan idola kita, tetapi tetap pertimbangkan kondisi kita sendiri. Tanyakan pada diri kita sendiri: Apakah saya benar-benar membutuhkan barang ini? Apakah saya mampu untuk membeli barang ini? Dan yang terpenting, tanyakan pada diri sendiri apakah barang ini akan bermanfaat untuk kedepannya?
Memuaskan keinginan untuk membeli barang yang sama dengan idol kita memang sah-sah saja, selagi kita berada pada kondisi yang mampu untuk membeli barang tersebut. Perlu kita ingat juga bahwa apa yang ‘viral’ pada saat itu bukan berarti harus kita miliki dan tidak selamanya yang viral itu bagus dan berkualitas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI