Mohon tunggu...
Aisyah Yasmin Mufidah
Aisyah Yasmin Mufidah Mohon Tunggu... Lainnya - yasmin

always smile if you feel sad :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Covid-19 di Indonesia

29 Juli 2021   13:50 Diperbarui: 29 Juli 2021   14:24 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Covid-19 Di Indonesia

Tahukah anda bagaimana perjalanan Covid-19? dari data yang tersebar, kasus Covid-19 ini semakin meningkat. Apa saja yang Pemerintah lakukan untuk menangani kasus Covid-19 ini? dan apakah masyarakat menyambut dengan baik keputusan Pemerintah?

Hingga saat ini, virus korona masih saja menyebar ke negara ataupun kota-kota lain. Salah satunya ke negara Indonesia. Di Indonesia, jumlah kasus infeksi virus korona sangat meningkat yaitu, 3,17 jt kasus aktif, 2,51 jt sembuh, 80 dan 83.279 kasus meninggal. (JHU CSSE COVID-19 Data dan Our World in Data: 25 Juli 2021)

Sudah setahun pandemi virus korona di  Indonesia, sampai saat ini masih belum aman dan terus meningkat. Pemerintah Indonesia menegaskan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dimanapun kita berada. Tujuannya adalah untuk mencegah penyebaran virus korona. Akan tetapi kita belum terbiasa menjalankan protokol kesehatan yang sebelumnya belum kita lakukan ini.

Protokol kesehatan, yakni memakai masker ketika berpergian dan bertemu orang, selalu mencuci tangan menggunakan sabun atau handsanitizer sesudah memegang sesuatu yang rentan menularkan virus, dan menjaga jarak. Banyak penduduk Indonesia yang masih menyepelekan hal ini. Dan masih banyak juga yang tidak percaya adanya virus korona. Akibatnya, kasus ini lama untuk hilang dan semakin bertambahnya kasus virus korona. Mereka yang tidak percaya adanya virus korona itu karena di keliling mereka belum ada yang kena virus ini. Padahal, kasus virus korona yang selalu Menteri Kesehatan catat dan menyebarluaskan ke media itu sebagai bukti nyata.

Akibat meningkatnya kasus ini dan munculnya jenis virus korona yang baru, yaitu varian Alpha, Beta, dan Delta yang dipercaya dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk dibandingkan aslinya, Pemerintah memutuskan untuk melakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Yang di mana minimnya masyarakat keluar dari rumah  untuk keperluan apapun, pekerja kantoran mengadakan WFH (Work From Home), sekolah dan universitas dilakukan secara daring. Sebenarrnya sudah setahun kita melakukan pembelajaran secara daring, dan banyak sekali dampak negatifnya.

Dampak negatif pembelajaran daring, yaitu pelajar tidak mendapatkan ilmu yang seharusnya kita sudah dapatkan pada jenjang masing-masing atau bisa dibilang akademiknya tertinggal. Karena beberapa dari kita tidak bisa dan tidak fokus melakukan pembelajaran secara daring. Apalagi untuk mahasiswa yang sedang semester akhir, pasti sangat membutuhkan pembelajaran tatap muka. Sulit juga untuk pelajar SMA yang mau mengambil ijazah yang memungkinkan harus datang kesekolah umtuk cap tiga jari. Untuk anak sekolah dasar juga, mereka mengikuti pembelajaran daring dengan semaunya karena mereka sebagai anak kecil yang lebih suka bermain, terlebih guru sulit memperhatikan satu-satu muridnya hanya dengan daring ini. Dampak lainnya adalah menyebabkan kesehatan mental juga seperti kecemasan, tertekan karena tidak bisa keluar rumah.

Selama PPKM ini, beberapa toko tutup dan banyak mengalami kerugian. Para pembisnis akhirnya menggunakan aplikasi online untuk tetap mendapatkan penghasilan. Sedih juga karena banyak profesi lain yang tidak mendapatkan penghasilan karena pekerjaan nya memungkinkan keluar dari rumah sedangkan diberlakukan PPKM dan WFH (Work From Home). Berharap Pemerintah Indonesia melihat sudut pandang penduduk Indonesia yang tidak mendapatkan penghasilan selama diberlakukan PPKM seperti survei ke desa-desa, memberikan sembako, dll.

Pemerintah Indonesia berusaha untuk mempercepat distribusi vaksin. Minimal usia yang diperbolehkan vaksin adalah 12 tahun. Vaksin ini bertujuan untuk menciptakan kekebalan kelompok (Herd Immunity) agar masyarakat menjadi lebih produktif dalam menjalankan aktivitas kesehariannya. Dan manfaatnya adalah efektif meminimalisir penyebaran virus, membentuk antibodi, melindungi orang-orang disekitar, menciptakan kekebalan kelompok.

Masyarakat Indonesia sangat menyambut baik adanya vaksinasi covid-19 ini. Minimal usia yang diperbolehkan vaksin adalah 12 tahun. Vaksin yang sudah digunakan di Indonesia adalah jenis Sinovac. Alasan pemerintah memilih Sinovac sebagai vaksin perdana yang digunakan karena vaksin ini sudah lulus WHO (World Organisation for Animal Health) dan disetujui oleh BPOM, dan terjamin kehalalannya oleh MUI.

Maka dari itu, kita sebagai penduduk Indonesia harus mendukung dan menjalankan keputusan Pemerintah. Caranya adalah tetap menjaga protokol kesehatan, mengikuti PPKM dengan baik, dan melakukan vaksin. Berharap atas kerja sama yang sudah masyarakat Indonesia ini lakukan, pandemi bisa secepatnya pulih. Dan kita akan kembali ke masa di mana keluar tanpa memakai masker, tanpa menjaga jarak itu adalah kebiasaan, bukan peraturan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun