Mohon tunggu...
Aisyah Mustika Janah
Aisyah Mustika Janah Mohon Tunggu... Lainnya - writing is my hobby

now i’m ready to shine my light

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mitigasi Bencana Pandemi Covid-19 di Kawasan Padat Penduduk

2 Desember 2020   16:02 Diperbarui: 2 Desember 2020   16:28 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mitigasi merupakan upaya dalam mengurangi risiko bencana. Menurut Pasal 1 ayat 6 PP No. 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, mitigasi bencana merupakan sebuah rangkaian upaya guna mengurangi risiko bencana, baik lewat pembangunan fisik atau penyadaran dan peningkatan kemampuan dalam menghadapi ancaman bencana. Mitigasi dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

1. Mitigasi Struktural, merupakan upaya meminimalisir bencana yang dilakukan dengan cara membangun berbagai prasarana fisik dan menggunakan teknologi. Misalnya dengan membangun waduk di kawasan yang sering terjadi banjir

2. Mitigasi non struktural, merupakan upaya untuk mengurangi dampak bencana selain membangun waduk dan menggunakan teknologi seperti membuat kebijakan dan peraturan. Misalnya dengan adanya UU PB atau Undang-Undang Penanggulangan Bencana sebagai upaya non struktural dalam bidang kebijakan, pembuatan tata ruang kota, atau aktivitas lain yang berguna bagi penguatan kapasitas masyarakat.

Kondisi dunia saat ini yang tengah mengalami berbagai permasalahan kesehatan dikarenakan virus yang telah banyak memakan korban. COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut corona virus 2 (severe acute respiratory syndrome corona virus 2 atau SARS-CoV-2). 

Virus corona merupakan keluarga besar Corona virus yang bisa menyerang hewan. Ketika menyerang manusia, Corona virus dapat menyebabkan penyakit infeksi pernafasan seperti flu, MERS ( Middle East Respiratory Syndrome), dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome ). 

COVID-19 merupakan corona virus jenis baru yang ditemukan di Wuhan, Hubei, China pada tahun 2019 (Ilmiyah,2020;Hui,etal.,2020). Ditengah merebaknya virusCorona atau covid-19 mengakibatkan beberapa negara melakukan tindakan lockdown dimana kendaraan dan aktivitas manusia dibatasi demi memutus mata rantaivirus Corona ini

Penyebaran virus covid-19 ini di Indonesia terus bertambah, hal ini bisa di picu karena kawasan yang padat dengan penduduk yang biasanya kesulitan dalam aksesibilitas sehingga sangat mudah virus ini menyebar. Kawasan padat penduduk juga harus menghadapi masalah lingkungan seperti banjir, pengelolaan sampah yang buruk, serta tingkat sanitasi yang rendah. 

Kurangnya tata kelola pemukiman yang baik dan seharusnya dikarenakan mereka menempati kawasan/wilayah yang ilegal untuk ditempati, kurangnya kesadaran diri sendiri terhadap pentingnya kebersihan lingkungan, lalu pengaruh sosial ekonomi terhadap tingkat kebersihan lingkungan karena Secara umum pendidikan dan pendapatan berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan dengan pendidikan dan juga pendapatan yang rendah tentunya tidak akan dapat memenuhi lingkungan yang bersih dan sehat, demikian sebaliknya. Indonesia merupakan negara ke 4 dengan penduduk perkotaan tertinggi. 

Saat ini, lebih dari setengah (55%) populasi Indonesia hidup di perkotaan. Selain akses masuk yang susah, kawasan penduduk juga tinggi akan resiko terken virus Covid-19 karena sangat sulit melakukan physical distancing. Kondisi ini masih ditambah dengan kurang kesadaran mencuci tangan karena minimnya sarana air bersih dan fasilitas sanitasi. 

Kehidupan masyarakat di kawasan ini adalah masyarakat menengah ke bawah sehingga akan sulit untuk membeli masker. Mobilitas penduduk yang tinggi di kawasan padat penduduk juga mempengaruhi dan membuat mereka yang tinggal di wilayah tersebut menjadi sangat rentan terhadap penyebaran Covid-19. Solusi dalam permasalah ini adalah masyarakat yang tinggal di kawasan padat penduduk dapat berpindah tempat ke tempat yang lebih aman, misalnya rumah susun seperti yang di programkan oleh pemerintah. Keadaan rumah susun dengan lingkungan yang bersih, ketersediaan air yang cukup, dan adanya kemudahan dalam aksesibilitas.

Dalam kondisi seperti saat ini terutama di kawasan padat penduduk yang rentan dengan penyebaran virus Covid-19, pemebalajaran di lakukan dengan daring (dalam jaringan), yaitu sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan peserta didik, tetapi dilakukan secara online yang menggunakan jaringan internet. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun