Mohon tunggu...
Aisha Hardina
Aisha Hardina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teknik Lingkungan

UNDIP 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Metode Takakura, Cara Mahasiswa KKN Undip Manfaatkan Limbah Organik Dapur Menjadi Kompos

5 Agustus 2021   08:18 Diperbarui: 5 Agustus 2021   08:19 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 Kompos Metode Takakura (Dokumentasi Pribadi)

Kelurahan IX Korong, Kota Solok (2/8). Seiring dengan terjadinya pertumbuhan penduduk, terlebih dengan meningkatnya aktivitas penduduk maka timbulan sampah yang dihasilkan pun mengalami peningkatan. Dengan terulangnya peningkatan kasus positif Covid-19 di Indonesia, pemerintah kembali berusaha mengurangi dan menekan laju pertumbuhannya. Selama masa pandemi Covid 19, masyarakat dianjurkan untuk tetap di rumah dan menghindari aktivitas di luar rumah ataupun aktivitas yang melibatkan kontak dengan orang lain. Hal ini menyebabkan masyarakat lebih banyak tetap tinggal di rumah saja dan sebisa mungkin melakukan aktivitas dari rumah. Dengan demikian dapat memicu terjadinya peningkatan produksi sampah di rumah tangga. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengelola dan mengurangi jumlah sampah yang masuk kedalam TPA yaitu dilakukannya pengomposan.

Bertolak dari permasalahan tersebut, seorang mahasiswa KKN Tim II UNDIP berinisiatif untuk memanfaatkan limbah organik rumah tangga, terutama yang berasal dari kegiatan di dapur, menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat, serta tidak sulit dalam pengaplikasiannya. Takakura adalah metode pengolahan sampah organik di rumah tanpa membutuhkan waktu yang lama dan tidak menimbulkan bau yang menyengat sehingga menjadikan takakura sangat efektif digunakan untuk mengolah kompos di rumah.

Prosedur pembuatan kompos dengan metode takakura ini dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan (keranjang, kardus, bantal sekam, kompos, EM4, kain penutup, dan limbah organik dapur). Setelah alat dan bahan lengkap, dilakukan pembuatan alat atau wadah pembuatan kompos. Langkah pertama yaitu potong kardus dan sesuaikan dengan ukuran keranjang, setelah itu tempatkan pada bagian bawah dan dinding keranjang. Pemasangan kardus bertujuan untuk menyerap keringat atau lindi dari kompos. Kemudian tempatkan bantal sekam, kompos, limbah, kompos dan bantal sekam secara berurutan. Limbah yang akan dimasukkan dipotong-potong atau dicacah terlebih dahulu menjadi ukuran yang lebih kecil, setelah itu limbah diberi EM4 untuk mempercepat proses fermentasi dari kompos. Setelah limbah dan kompos dimasukkan jangan lupa dilakukan pengadukan agar tercampur secara merata. Terakhir tutup bagian atas keranjang dengan kain penutup berwarna gelap dan tutup keranjang. Tunggu sekitar 2-3 hari hingga limbah tersebut menjadi kompos dan dapat digunakan pada tanaman. Pembuatan kompos ini dapat berkelanjutan dengan menambahkan limbah organik dapur setiap harinya, sehingga limbah yang dihasilkan tidak menumpuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Dengan demikian, pembuatan kompos dengan metode takakura sudah selesai.

Gambar 2 Tampak Depan Wadah Kompos Takakura (Dokumentasi Pribadi)
Gambar 2 Tampak Depan Wadah Kompos Takakura (Dokumentasi Pribadi)

Langkah selanjutnya yang dilakukan mahasiswa adalah penyebaran video tutorial terkait pemanfaatan limbah organik rumah tangga menjadi kompos dengan metode takakura kepada warga RW 02 melalui Ketua RT 01 dan RT 02 yang kemudian akan diteruskan kepada warga melalui Grup WhatsApp  atau dapat diakses melalui https://bit.ly/37zrOER . Seiring dengan adanya penyebaran video tersebut diharapkan informasi terkait pembuatan kompos dengan metode takakura ini dapat tersampaikan dengan baik dan merata kepada warga RW 02, Kelurahan IX Korong. 

Kegiatan ini dilakukan dengan harapan terjadinya peningkatan produktivitas dan estetika lingkungan warga RW 02, Kelurahan IX Korong serta berkurangnya volume sampah yang masuk ke dalam TPA di Kota Solok 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun