Jadikan Dzikir Sebagai Ibadah yang Ringan dan Istiqomah di Setiap Langkah
Dzikir artinya mengingat Allah, setiap langkah, setiap usaha dan kegiatan harus diiringi dengan mengingat Allah dan melibatkan Allah  agar senantiasa bertambah keberkahannya.
Pengajian dimulai dengan pembacaan hijib Assyakron bersama-sama, kajian kitab Al hikam, pembacaan riyadhohdzikir dan doa penutup.
Kajian kitab Al Hikam kali ini, mengupas tentang faidah dzikir. Dalam kitab tersebut Ibnu A'thoillah (pengarang kitab) menyebutkan bahwa janganlah sekali kali kita enggan untuk berdzikir kepada Allah walaupun belum bisa berdzikir sampai ke dalam hati. Artinya kita jangan takut karena dzikir kita belum sampai ke dalam hati sehingga kita beranggapan lebih baik tidak berdzikir sama sekali. Ibnu A'Thoilah juga mengatakan bahwa lebih baik berdzikir dengan lidah/ lisan daripada tidak berdzikir sama sekali.
Semua ibadah pada hakikatnya adalah dzikir, karena semua ibadah  mengingat Allah, seperti ibadah shalat, puasa, zakat, umrah, haji, dan ibadah Amaliyah lainnya, namun ibadah-ibadah tersebut dibatasi oleh ruang dan waktu, tetapi kalau dzikir tidak terbatas ruang dan waktu seperti mengingat kepada Allah.
Berdzikir kepada Allah bisa melalui do'a yang dilakukan setiap melakukan aktifitas, seperti bangun tidur, masuk jamban, berwudhu, memakai pakaian, bercermin, berangkat ke tempat kerja, bekerja, dan lain-lain.
Dengan demikian jadikanlah aktifitas sehari-hari sebagai ladang amal kita untuk selalu mengingat kepada Allah,  jadikan setiap langkah senantiasa selalu berdzikir  karena kita tidak tahu di mana, kapan, dan sedang apa kita meninggal, jika kita meninggal ketika sedang mengingat Allah (berdzikir) atau beribadah insyaa Allah kita termasuk ke dalam golongan yang baik di akhir hayat (Husnul khatimah), namun jika kita meninggal di saat sedang melakukan hal-hal yang tidak baik dan tidak mengingat kepada Allah (berdzikir), maka dikhawatirkan termasuk golongan yang Su'ul Khotimah, Naudzubillahi mindzallik, semoga kita tidak termasuk ke dalam golongan  orang orang yang lalai dalam mengingat Allah, Aamiin Istajib du'aana ya Allah.
Itulah salah satu kajian yang sering dilaksanakan di Masjid Annisa  di lingkungan SMP Islam Cendekia Cianjur, Jawa Barat.