"Mahal banget, tinggal jepret gitu aja kok sampai jutaan harganya," kurang lebih begitu kata-kata yang sempat saya dengar.
Saya merupakan seorang fotografer amatir untuk acara prewedding, wedding, hunting, ulang tahun dan lain sebagainya. Bisnis ini baru saja saya lakoni, sekitar tiga bulan yang lalu.
Untuk memulai bisnis ini, saya harus merogoh kocek yang lebih dalam. Mengingat peralatan fotografi yang cukup mahal bagi saya pribadi sebagai seorang karyawan swasta.
Untuk modal awal saya harus membeli kamera DSLR dengan harga Rp. 6.800.000, lensa fix 50 mm, Rp. 1.600.000, speed flash Rp. 900.000, dan umbrella lighing Rp. 2.500.000.
Untuk peralatan awal saya harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 11.800.000. Ya, nominal yang cukup wah bagi karyawan swasta yang gajinya kurang dari UMP seperti saya.
Peralatan itu saya gunakan untuk melakukan pemotretan resepsi nikah (wedding), prewedding, dan hunting.Â
Apalagi ada yang minta foto gratis, atau setengah dari harga yang ditawarkan. Kan jengkel rasanya. Peralatan itukan ada penyusutannya. Belum agi biaya cetak, trasport, makan, uang lelah, bayar kru, dan lainnya.
Semoga para klien sadar akan mahalnya peralatan fotografer.