Mohon tunggu...
Faridilla Ainun
Faridilla Ainun Mohon Tunggu... Human Resources - Ibu-ibu kerja

Ibu yang suka ngaku Human Resources Generalist dan masih belajar menulis. https://fainun.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Let's Talk About Mental Health: Kesehatan Mental Itu Penting, Kawan!

29 Oktober 2019   11:42 Diperbarui: 29 Oktober 2019   11:48 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah berita tentang balita yang tewas di tangan ibunya menjadi hal yang menyedihkan untuk kubaca Sabtu pagi lalu. Dikatakan, motif ibunya melakukan ini karena adanya tekanan psikis, sebuah ancaman perceraian dari suaminya sendiri.

Rasanya, kerap kali lingkungan tidak peka pada kondisi psikis orang di sekitarnya. Bahkan, bukan tidak mungkin, diri kita sendiri kurang peka terhadap kondisi psikis yang dialami. Bisa jadi, kita merasa tertekan, lalu mengalihkan kepada hal yang buruk (misal : teriak-teriak tidak jelas, marah-marah terus, dll).

Namun, kita menganggap hal itu biasa, padahal pelarian tersebut sebenarnya salah. Lalu, lingkungan kita menegur dan menilai kita karena hal yang buruk, tanpa bertanya apa penyebab aslinya.

Mengalami tekanan psikis merupakan sebuah alarm bahwa adanya kesehatan mental yang terganggu. Lalu, sebenarnya apa itu kesehatan mental? Mengapa penting untuk diketahui? Aku berkesempatan hadir pada sharing session "Let's Talk About Mental Health" yang diinisiasi Komunitas Kompasianer Palembang (Kompal) dan Playdate Palembang bekerja sama dengan biro psikologi Lentera Jiwa.

Bertempat di Grapari Telkomsel Veteran Palembang, acara ini diadakan pada Minggu, 27 Oktober 2019 lalu. Hadir sebagai pembicara adalah Mba Diana Putri Arini, S.Psi., M.A, M.Psi, Psikolog yang juga pernah terlibat di Women Crisis Center (WCC) dan Balai Rehabilitasi Perempuan.

Seseorang dapat dikatakan memiliki kesehatan mental yang baik ketika kondisi batin berada dalam keadaan tentram dan tenang, dengan demikian orang tersebut dapat menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar. Orang yang bermental sehat akan mampu menggunakan potensi dirinya secara maksimal serta menjalin hubungan positif dengan lingkungan.

Sementara orang yang kesehatan mentalnya terganggu tentu kerap mengalami gangguan suasana hati, berfikir tidak jernih, sulit mengendalikan emosi, dan bisa berakhir pada perilaku yang buruk. Secara singkat, bisa disimpulkan bahwa kesehatan mental ibu dari yang membunuh anaknya sendiri sedang mengalami gangguan.

Ketika kita mengalami tekanan secara emosi maupun mental, kerap kali kita berkata bahwa kita mengalami stress. Stress merupakan suatu peristiwa atau stimulus yang dianggap mengancam. Tentunya, perlu strategi khusus dalam menanganinya. Stres bisa memberikan efek ke perubahan perilaku seperti cemas, gelisah, motivasi berkurang, dsb. Stress juga bisa berdampak kepada kondisi tubuh yang berubah misal sakit perut, maag, dll. Sumber stress bisa bermacam-macam antara lain :

1. Daily Hassles : Masalah keseharian menjengkelkan tapi skalanya kecil. Misal : macet.

2. Ambient/chronic stress: Hal-hal atau situasi yang menimbulkan stress bagi individu terus menerus. Misal : lingkungan kotor, polusi, bising.

3. Life transition : perubahan penting dalam kehidupan yang tidak sekadar jangka pendek namun berlanjut sehingga memerlukan skill untuk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun