Mohon tunggu...
Faridilla Ainun
Faridilla Ainun Mohon Tunggu... Human Resources - Ibu-ibu kerja

Ibu yang suka ngaku Human Resources Generalist dan masih belajar menulis. https://fainun.com/

Selanjutnya

Tutup

Money

(Pakam) Hidup "Less Cash", Kenapa Tidak?

26 Oktober 2017   15:49 Diperbarui: 26 Oktober 2017   16:23 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Go-food seblak yuk......", ujar saya kepada teman-teman di kantor

"Yooooooo................" dengan kompak yang lain mengiyakan.

Jujur saja, adanya transportasi online dengan layanan pesan antar makanan, saya merasa dimudahkan dalam urusan memenuhi hajat hidup memberi makan cacing-cacing di dalam perut yang suka bernyanyi saat di kantor. Ya memang sih, di pantryada yang jualan mie yang serupa sama si cacing, ada juga pempek dan martabak di lantai lain, tapi kan, mosok itu lagi, itu lagi. Adanya Go-Food (layanan dari Go-Jek untuk pemesanan makanan) sungguh membantu, karena saya tinggal sentuh-sentuh layar smartphone, konfirmasi dari driver, taraaaaaaaaaaaaa..... pesanan makanan pun sampai. Bayarnya? Pakai Go-pay, semacam uang yang disimpan di dalam akun Go-Jek.

Go-pay ini manfaatnya tidak hanya urusan pembayaran Go-Food saja, tapi juga layanan lain seperti pesan ojek atau mobil dari Go-Jek, mengisi pulsa dan layanan lainnya yang ditawarkan oleh Go-Jek. Jadi, kalau suatu hari kelaparan di rumah, ga punya uang cash, ngerasa bongkar celengan ayam sayang, males kemana-mana, maka pakailah Go-Paymu untuk memesan makanan.

Go-pay termasuk salah satu dari Sistem Pembayaran Non Tunai, yaitu sistem pembayaran tanpa menggunakan uang tunai. Jadi pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain tidak ada bukti fisik berupa perpindahan uang tunai. Jadi bayarnya pakai apa? Pakai Kartu Debit, Kartu Kredit, atau Uang Elektronik seperti E-Money Bank Mandiri, Brizzi Bank BRI, Flazz milik Bank BCA, T-Cash dari Telkomsel, dan banyak lagi.

Sistem pembayaran dan transaksi non tunai sebenarnya sudah lama diterapkan di Indonesia, hanya saja, karena jumlah pengguna transaksi non tunai masih rendah, Bank Indonesia (BI) pada 14 Agustus 2014 lalu mencanangkan Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya transaksi non tunai. Sistem pembayaran non tunai bukanlah menggantikan sistem pembayaran tunai, sistem ini menjadi pelengkap dari transaksi tunai yang umum dilakukan.

source : pixabay.com
source : pixabay.com
Saya sendiri sih, sudah sejak lama membiasakandiri dengan sistem non tunai alias Less Cash ini. Alasan utama adalah saya mencoba mengendalikan rasa ingin jajan. Jadi,  uang tunai itu sedikit jadi momok sih, kalau saya ngelihat ada uang tunai di dompet, rasanya ada aja yang pengen dibeli, terutama makanan. Pengen ngehabisin uang terus, konsumtif banget.

Kenapa sih saya mencoba membiasakan diri Less Cash?

  1. Bebas Ribet dengan Non Tunai
    Apa yang bikin saya males pakai uang tunai kalau mau belanja bulanan ke supermarket? Prosesnya panjang, ambil duit dulu di atm, terus belanja, pas bayar kasirnya menghitung uangnya dulu, bayar, ada kembalian, terus jadi pingin jajan karena ada kembalian. Kalau pakai non-tunai, langsung belanja, bayar pakai kartu tinggal gesek kartu, selesai dan pulang soalnya ga punya uang cash buat jajan di outlet yang cuma nerima uang cash.  Belum lagi pas ngambil ATM pakai antri, atau tau-tau uangnya ga keluar dari mesin, errr...nambah ribet aja.

  2. Terhindar dari Kemanisan Palsu Permen
    Pernah ngalamin belanja pakai uang cash, lalu tokonya ga punya uang receh untuk kembalian dan langsung dikasih permen. Itu kemanisan palsu, padahal uang receh yang dibalikin niatnya buat ditabung, jadi batal deh nyelengin uang receh ke tabungan.

  3. Sedikit-Sedikit Lama-Lama Jadi Bukit
    Kapok dapat kembalian berupa permen dan mau nagih kasirnya juga rasanya percuma soalnya nyatanya ga ada receh? Baiknya sih pembayaran pakai non-tunai aja, karena apa yang dibayar selalu pas dengan tagihannya. Coba, kalau total belanjaan 345.987, tuh kembaliannya berapa? Susah kan, paling cuma dikasih 4.000 plus permen kalau bayar 350.000. Kalau pakai non tunai (kartu debit misalnya), apa yang dipotong dari rekening akan sesuai dengan tagihan kita, jadi bisa hemat 4.013 dan bebas dari kemanisan palsu si permen. Ya, nabung langsung lah dikit-dikit gitu.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Money Selengkapnya
    Lihat Money Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun