Mohon tunggu...
Ainiaturrohmah
Ainiaturrohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Diponegoro

Mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Jepang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mahasiswa Undip Ajak Anak-anak SD Belajar Kaligrafi Jepang dari Stik Eskrim

12 Februari 2023   21:00 Diperbarui: 12 Februari 2023   21:00 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sragen -- (14/01) Ainiaturrohmah, mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Jepang dari Universitas Diponegoro ini tengah melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) reguler di Desa Kandangsapi, Kabupaten Sragen.

Ainiaturrohmah, atau kerap disapa Aini memiliki program kerja memperkenalkan budaya Jepang shodou yaitu kaligrafi Jepang. Shodou biasanya dibuat menggunakan tinta dan kuas dengan kertas sebagai media tulis.

Namun, kali ini kaligrafi Jepang ditulis di atas media berupa kerajinan tangan dari stik es krim.

Tujuan dari program kerja ini adalah untuk menambah pengetahuan anak-anak mengenai budaya asing salah satunya budaya Jepang serta mengasah Kreativitas anak-anak melalui pembuatan kerajinan tangan serta seni kaligrafi dari huruf Jepang. Aini menargetkan anak kelas 3 sebagai partisipan dalam program kerja ini.

dokpri 
dokpri 

Program kerja ini diselenggarakan pada Sabtu, 14 Januari 2023 di ruang kelas SDN Kandangsapi 01. Program kerja ini dimulai dengan sedikit belajar tentang huruf-huruf Jepang menggunakan modul serta mengenalkan budaya shodou atau kaligrafi Jepang pada pukul 07.30 -- 09.00.

kemudian dilanjutkan praktik menulis huruf jepang menggunakan kuas dengan media kertas, membuat kerajinan tangan dari stik es krim kemudian menulis huruf Jepang dengan media kerajinan tangan yang telah dibuat pada pukul 10.00 -- 12.00.

Selesai dari kegiatan ini, kuas yang telah dipakai masing-masing anak untuk menulis serta hasil kerajinan tangan tersebut dapat dibawa pulang dengan harapan kegiatan ini bisa terus diingat sehingga budaya menulis kaligrafi Jepang yang telah dikenalkan pun tidak mereka lupakan.

Selain itu, modul dan tinta diberikan kepada wali kelas dengan harapan budaya menulis kaligrafi Jepang ini sewaktu-waktu dapat dilakukan kembali dengan mandiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun