Mendaki menjadi lambang kekuatan laki-laki, sebagaimana ada yang bilang kalau jago main futsal adalah lambang laki-laki sejati. Itu terserah masing-masing yang berkata, karena tentu didorong dari subyektif belaka.
Latimojong adalah gunung tertinggi di Sulawesi, dengan ketinggian 3478 Mdpl. Terdapat 7 Pos. Sedangkan sumber air tersedia di tiga Pos; Pos 2, Pos 5, dan Pos 7. Gunung yang letaknya di Kabupaten Enrekang ini memiliki jalur yang cukup terjal dari rata-rata gunung yang ada.
Beberapa pendaki memberikan komentar; 'Wah, jalurnya nggak main-main nih', 'Latimojong pendakian tersadis', atau 'Gunungnya terjal banget, udah vertikal.'
Jalur yang dilewati kebanyakan melintasi akar-akar pohon atau tebing seperti dari Pos 1 ke Pos 2. Memang tidak banyak pendakian terjal di antara pos ini, tetapi karena di tebing dan melewatinya banyak berpegangan dengan akar, menjadikan pendaki harus lebih berhati-hati. Bila tidak, alasan licin bisa saja menjadikan kaki terpeleset.
Ada kebahagiaan di Pos 2. Alasannya karena sumber air di Pos ini melimpah. Ada sebuah sungai besar yang airnya mengalir deras. Beberapa pendaki yang tidak menjadikan dingin sebagai alasan, berani mandi di sungai itu.
Syukurnya ada akar-akar pohon yang membantu dan beberapa tali rotan yang sengaja dipasang. Jalur ini semakin sulit dilalui kalau hujan memilih jatuh tepat saat kita mendaki, atau beberapa saat sebelum kita melakukan pendakian.
Pendakian di jalur-jalur berikutnya tidak terlalu sulit. Benar, itu kalau kita membandingkannya dengan jalur dari Pos 2 ke Pos 3. Hingga dari Pos 4 menuju Pos 5, perjalanan mulai terjal kembali dan jangan berpikir istirahat kecuali nanti setelah sampai di Pos 5.
Saya sendiri, juga sama dengan pendaki lain, umumnya memilih berlama-lama di Pos ini. Masak, memasang tenda, mengisi persediaan air, dan lain sebagainya. Sumber air berjarak 150 meter dari Pos 5 dengan medan yang cukup sulit. Dalam hitungan paling cepat, mengambil air bisa memakan waktu sampai setengah jam-an.
Sepertinya penting sebagai informasi kalau saya berangkat dari Basecamp pukul 09.00 pagi dan baru tiba di Pos 5 pukul 05.30 sore.
Saya menginap di Pos 5 untuk kemudian kembali melanjutkan perjalanan menuju puncak besok pagi pukul 06.00. Pendakian dilanjutkan dengan tanpa membawa carrier. Tenda dan peralatan yang tidak perlu dibawa sampai ke puncak saya tinggal di sini. Hanya membawa tas kecil untuk satu set alat masak dan dua bungkus roti, susu, serta energen.