AIESEC in UPN "Veteran" Yogyakarta terus menghadirkan ruang pengembangan diri bagi pemuda melalui program Incoming Global Volunteer (iGV). Program ini merupakan wadah kolaborasi antara exchange participants dari berbagai negara dengan pemuda lokal yang tergabung sebagai Local Volunteer (LV). Kehadiran iGV tidak hanya bertujuan mendukung implementasi proyek sosial yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), tetapi juga memberikan pengalaman lintas budaya dan kepemimpinan nyata bagi setiap individu yang terlibat.
Melalui iGV, para exchange participants datang untuk menjalankan proyek sosial di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, lingkungan, hingga pemberdayaan komunitas. Agar pengalaman mereka berjalan optimal, AIESEC membuka kesempatan bagi mahasiswa lokal untuk berkontribusi sebagai Local Volunteer. Peran ini memungkinkan pemuda Yogyakarta untuk berinteraksi langsung dengan peserta dari luar negeri, mendukung keberlangsungan proyek, sekaligus memperluas pemahaman tentang keberagaman budaya.
Program iGV memberikan manfaat ganda: masyarakat lokal memperoleh dampak positif dari proyek yang dijalankan, sementara mahasiswa yang terlibat sebagai LV mendapatkan pengalaman kepemimpinan, komunikasi lintas budaya, dan rasa tanggung jawab sosial. Inilah yang membuat iGV menjadi salah satu inisiatif unggulan AIESEC, karena menghadirkan pembelajaran yang tidak hanya bersifat akademis, tetapi juga aplikatif dan penuh makna.
Salah satu Local Volunteer, Brhe Ranangga, mahasiswa Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta, berbagi pengalamannya ketika mendampingi Exchange Participants. "Being LV is one of my AIESEC checklist, it feels like a goal that I have to chase. Especially as a person who already done one of the journey, being an EP, an OC, and finally, LV. I call it the holy trinity of AIESEC journey lol." Baginya, peran sebagai LV bukan sekadar pendamping, melainkan langkah penting untuk melengkapi perjalanan bersama AIESEC.
Rangga menambahkan bahwa salah satu momen paling berkesan adalah ketika mengajar anak-anak di Purwokinanti Village. "One of the most memorable agenda was when on the Purwokinanti Village, where I was teaching English to the children there. A perfect combination of bright and cheerful from the children, and an excitement of mine. It was a truly unforgettable experience for me." Melalui pengalaman ini, ia merasakan langsung dampak positif yang bisa dihadirkan kepada komunitas, sekaligus memperkaya proses pengembangan dirinya.
Tidak hanya Rangga, cerita inspiratif juga datang dari Felicia Alesandra Huang, mahasiswa Desain Produk Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Ia mengaku sempat merasa cemas saat pertama kali bergabung sebagai LV. "When I first joined this program, I was nervous about whether I could blend in with everyone. But to my surprise, I met such amazing friends from diverse backgrounds. This program has truly helped me grow, it challenged my thinking in the best way possible while still being so much fun!"
Cia, sapaan akrabnya, juga menuturkan bahwa iGV memberinya banyak pengalaman pertama, mulai dari pertukaran budaya, mengajar anak-anak bahasa asing, hingga membangun jejaring internasional. "I also had many first time experiences here, from cultural exchange to teaching children a foreign language, and even networking on an international level. It has been such a valuable and unforgettable journey!" ujarnya. Bagi Cia, menjadi salah satu bagian dari LV adalah kesempatan langka yang memberikan pelajaran hidup sekaligus kebahagiaan tersendiri.
Cerita Rangga dan Cia membuktikan bahwa peran Local Volunteer dalam iGV bukan hanya tentang mendukung exchange participants, tetapi juga tentang bagaimana pemuda lokal dapat menemukan ruang pertumbuhan baru. Dengan terlibat aktif, Rangga dan Cia belajar menghadapi tantangan, menjalin persahabatan lintas budaya, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat.