Makassar, 14 Juni 2025 - Pengalaman menjadi relawan internasional bukan sekadar perjalanan lintas negara, tetapi juga sebuah proses transformasi yang membentuk kepemimpinan, memperluas wawasan global, dan mendorong pertumbuhan pribadi. Kesadaran akan pentingnya nilai-nilai tersebut mendorong AIESEC in Unhas untuk menghadirkan Info Session Global Volunteer, yang diselenggarakan pada Sabtu, 8 Juni 2025, sebagai ruang edukatif dan inspiratif bagi generasi muda yang ingin mengambil peran dalam perubahan sosial berskala internasional.Â
Info Session yang dilaksanakan secara daring ini menghadirkan dua sesi utama yang membahas secara komprehensif proses seleksi program Global Volunteer, sekaligus menghadirkan kisah langsung dari peserta yang pernah menjalani pengalaman relawan di luar negeri. Kedua sesi ini dirancang untuk memberikan pemahaman utuh, mulai dari tahap persiapan administratif hingga cerita nyata dari lapangan.
Sesi pertama bertajuk "From Sign-Up to Suitcase: Cracking the Global Volunteer Selection", dipandu langsung oleh tim AIESEC in Unhas. Dalam sesi ini, peserta mendapatkan pemaparan mendalam mengenai alur pendaftaran dan proses seleksi Global Volunteer (GV), mulai dari pengisian profil secara profesional di platform daring, penyusunan motivation letter yang kuat dan autentik, hingga strategi menghadapi interview dengan organisasi mitra di negara tujuan. Tak hanya membahas aspek teknis, tim juga membagikan tips praktis dan insight dari pengalaman para EP (Exchange Participant) sebelumnya, menjadikan sesi ini sebagai panduan awal yang aplikatif bagi peserta yang ingin mengikuti program GV secara maksimal.
Sementara itu, sesi kedua yang bertajuk "Redefining Growth: The Power of Global Volunteer Experience" menghadirkan Andi Rafli, Past Exchange Participant of Global Volunteer in South Korea 2019, AIESEC in Unhas. Dalam sesi ini, Rafli membagikan kisah perjalanannya selama mengikuti program di Korea Selatan, sebuah pengalaman yang tidak hanya memperkaya pemahaman lintas budaya, tetapi juga menggugah keberanian dalam menghadapi tantangan pribadi. Ia mengisahkan bagaimana rutinitas sebagai relawan yang mengajar di komunitas lokal mengajarkannya nilai adaptasi, empati, serta pentingnya kolaborasi lintas budaya dalam menciptakan dampak sosial. Tantangan bahasa, perbedaan kebiasaan, hingga adaptasi terhadap pola kerja di negara asing menjadi proses pembelajaran yang akhirnya membentuk pola pikir global dan mentalitas solutif dalam dirinya.
"Global Volunteer is not only about travelling, but it's about challenging yourself and realizing what you're truly capable of."Â
Pernyataan tersebut menjadi penutup dari Rafli yang merefleksikan makna transformasi mendalam dalam program ini. Baginya, pengalaman menjadi relawan bukan hanya tentang memberi, tetapi juga menerima pelajaran hidup yang tak ternilai.
Â
Bagi pemuda yang tertarik untuk mengalami hal serupa, program Global Volunteer AIESEC in Unhas masih membuka pendaftaran hingga 15 Juni 2025. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi dunia sambil berkontribusi dalam proyek sosial di luar negeri. Informasi selengkapnya dapat dipantau melalui Instagram resmi @aiesecinunhas atau langsung mendaftarkan diri melalui laman AIESEC.or.id/GlobalVolunteer.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI