Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Seleksi Alam di Industri Makanan Cepat Saji Indonesia

29 September 2025   09:00 Diperbarui: 26 September 2025   13:19 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gerai restoran cepat saji Carl's Jr. (SHUTTERSTOCK/VALERII EIDLIN via Kompas.com)

Isu tutupnya gerai lagi ramai. Satu kabar mencolok datang dari Carl's Jr. Merek premium itu mengumumkan bakal hengkang dari Indonesia pada akhir 2023, setelah bertahan sekitar satu dekade. Info ini dirilis CNN Indonesia pada 2023.

Tren tersebut bukan kasus tunggal. Texas Chicken lebih dulu mengalami hal serupa. Seluruh gerainya ditutup pada 2023, menurut Bisnis.com.

Wajar kalau muncul pertanyaan besar: apakah industri cepat saji di Indonesia benar-benar menuju jurang?

Sekilas terdengar masuk akal. Yang gulung tikar bukan pemain kecil. Nama mereka mendunia. Tapi coba tarik kamera lebih lebar. Gambarnya tidak sesederhana itu.

Lihat sekitar. McDonald's, KFC, Burger King masih jalan kencang. Antrian tetap ada, promosi terus gencar. Bahkan sebagian catatan bisnisnya solid.

Pemegang lisensi KFC berhasil membalikkan rugi menjadi laba yang besar sepanjang 2023. Data ini diberitakan CNBC Indonesia pada 2024.

Di sisi lain, pemain lokal seperti HokBen agresif berekspansi, cabang baru bermunculan.

Menyimpulkan industri ini runtuh terasa berlebihan. Masalahnya tampak lebih spesifik. Beberapa merek kalah bersaing, bukan seluruh sektor yang ambruk.

Ada hal lain yang bikin narasi kiamat industri makin janggal. Lembaga riset pasar justru optimis. Mereka memproyeksikan pertumbuhan jasa makanan yang kencang. Laporan Mordor Intelligence mendukung arah itu.

Pasar diperkirakan terus tumbuh kuat sampai 2029. Konklusinya jelas bertentangan dengan kabar penutupan gerai tadi. Bagaimana mungkin industri runtuh sekaligus tumbuh? Rasanya tidak nyambung.

Lebih masuk akal jika yang terjadi adalah kegagalan sebagian merek, bukan cerminan kesehatan industri secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun