Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Subchan Z.E., Politikus NU yang Menantang Dua Rezim

27 September 2025   23:00 Diperbarui: 23 September 2025   20:59 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
HM Subhan ZE (suaramerdeka.com/dok)

Pada 1960-an, nama H.M. Subchan Z.E. mulai terdengar. Ia politisi NU yang tampil beda. Modern, flamboyan, dan tak terikat pola umum tokoh NU saat itu.

Sebagai pengusaha yang banyak bergerak di Jakarta, ia pandai bergaul, membangun jejaring dengan orang-orang kunci. Jaringan itu menjadi modal politiknya.

Karena dipercaya, ia kerap diposisikan sebagai penghubung, termasuk menjembatani NU dengan A.H. Nasution.

Karier politiknya cepat menanjak. Posisinya makin strategis ketika ia menjadi Wakil Ketua IV PB NU.

Dari sana, ia berada di garis terdepan sebagai tokoh antikomunis. Peristiwa G30S/PKI menjadi panggung penting.

Bersama Jusuf Hasjim, ia mengambil inisiatif dan menunjukkan sikap yang tegas anti PKI. Keberaniannya membawanya ke posisi kunci sebagai ketua Kesatuan Aksi Pengganyangan (KAP) Gestapu.

Dalam menjalankan tugas, KAP Gestapu berkoordinasi dengan Soeharto. Rangkaian aksi itu ikut mengakhiri rezim Orde Lama.

Subchan tidak berhenti di tingkat elite. Ia turun ke lapangan, menggerakkan massa. Ia membentuk Front Pancasila, yang mengoordinasi kelompok pemuda untuk menentang Soekarno.

Suaranya begitu vokal sampai ia berhadapan langsung dengan Bung Karno. Ketika ditanya, ia menimpali dengan kalimat yang terkenal itu: "Tidak, saya tidak ikut demonstrasi. Tapi saya memimpinnya."

Anekdot singkat, tetapi cukup untuk menggambarkan nyalinya.

Namun kawan bisa berubah. Hubungannya dengan militer tak mulus selamanya. Ia mulai berbeda pandang, terutama soal RUU Pemilu yang menurutnya tidak demokratis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun