Kita sering mendengar sebuah pepatah lama. Hasil katanya tidak akan mengkhianati usaha.
Kalimat ini menjadi mantra banyak orang. Ia membakar semangat untuk terus bekerja.
Ia juga memberi harapan di kesulitan. Tapi, apakah pepatah itu masih berlaku? Dunia ini sekarang semakin kompleks.
Zaman sekarang ini terasa sangat berbeda. Banyak orang merasa sudah berusaha keras. Namun, hasil didapat jauh dari harapan.
Seorang pelajar belajar siang dan malam. Namun nilainya tetap biasa saja.
Seorang karyawan bekerja lembur setiap hari. Tapi pangkatnya tidak kunjung naik.
Lalu muncul pertanyaan getir benak mereka. Apa gunanya semua usaha keras ini?
Sebagian orang lantas menyalahkan kondisi zaman. Mereka bilang, dulu semuanya lebih mudah. Dulu juga terasa jauh lebih adil. Dulu, kerja keras pasti dibayar lunas.
Anggapan ini terdengar cukup masuk akal. Tetapi itu tidak sepenuhnya benar.
Ideologi meritokrasi kini banyak sekali dikritik. Ideologi ini punya sebuah asumsi. Sukses hanya bergantung pada usaha individu. Menurut analisis dari Kumparan (2025).
Mimpi meritokrasi seringkali terbentur realitas. Latar belakang keluarga sangatlah menentukan. Akses sumber daya juga menjadi penentu.